Mengapa Fashion Taktikal Jadi Favorit Anak Muda? Jadi Tren, Dari Outfit Outdoor Hingga Kehidupan Urban
- Stockcake
tvOnenews.com - Tren fashion selalu bergerak seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat. Jika dulu pakaian formal dan kasual menjadi dua kutub utama dalam berpakaian, kini hadir tren baru yang menggabungkan fungsi, kenyamanan, dan gaya: fashion taktikal.
Gaya ini awalnya identik dengan seragam aparat atau perlengkapan militer, tetapi kemudian berkembang menjadi fashion yang bisa dipakai sehari-hari. Kelebihannya ada pada elemen fungsional seperti kantong besar, material anti air, serta detail resleting yang strategis, semua dirancang untuk kebutuhan mobilitas tinggi.
Melansir dari berbagai laman fashion streetwear, perkembangan fashion taktikal sejalan dengan maraknya tren streetwear. Streetwear yang populer di kalangan anak muda, terutama di kota-kota besar, menekankan kebebasan berekspresi dengan gaya yang simpel namun penuh karakter.
Perpaduan keduanya menghasilkan gaya baru: streetwear taktikal. Misalnya, jaket dengan potongan oversized dan banyak kantong, celana cargo dengan detail strap, atau kemeja dengan desain multifungsi yang bisa diubah dari lengan panjang menjadi lengan pendek.
Semua ini menghadirkan kesan kasual namun tetap modern, cocok untuk hangout, beraktivitas di luar ruangan, bahkan menghadiri acara semi-formal.
Fenomena ini juga terlihat di berbagai negara, di mana brand internasional menggabungkan desain fungsional dengan estetika urban. Di Jepang, gaya taktikal sering dikaitkan dengan techwear yang futuristik, sementara di Amerika gaya ini banyak dipadukan dengan sneakers culture.
Indonesia pun tak ketinggalan dalam merespons tren tersebut. Para desainer lokal mulai mengeksplorasi busana taktikal yang tidak hanya praktis, tetapi juga stylish dan relevan dengan budaya loka
Detail menarik membuatnya berbeda dari produk serupa. Misalnya, adanya kantong multifungsi yang proporsional, ruang khusus untuk walkie-talkie, ballpoint, atau ID card, hingga kantong tersembunyi yang bisa digunakan untuk menyimpan barang kecil dengan aman.
Selain itu, beberapa desain memungkinkan lengan panjang diubah menjadi lengan pendek hanya dengan membuka resleting, sesuatu yang sangat praktis untuk berbagai situasi.
Salah satu contoh nyata hadir dari karya Wong Hang Bersaudara melalui koleksi Gams. Koleksi ini terinspirasi dari kebutuhan pakaian fungsional yang bisa dipakai di berbagai kesempatan. “Awalnya hanya digunakan aparat, tapi banyak masyarakat yang ingin memakainya juga. Maka kami buat agar bisa dipakai siapa saja, mulai dari aktivitas outdoor hingga meeting formal,” ujar Samuel Wongso, generasi penerus Wong Hang Bersaudara.
Dari segi material, produk ini juga menghadirkan inovasi. Seluruh kain dikembangkan khusus di dalam negeri dengan teknologi modern, seperti anti air dan anti bakteri, sehingga tidak hanya nyaman dipakai, tetapi juga tahan lama.
Hal ini memperlihatkan bagaimana busana lokal bisa bersaing dengan produk internasional sekaligus menawarkan sesuatu yang khas. Kehadirannya juga membawa filosofi mendalam dalam dunia fashion lokal.
Bukan sekadar soal pakaian, tetapi juga tentang identitas, fungsi, dan kebanggaan akan karya anak bangsa. Di tengah derasnya arus streetwear internasional, hadir sebagai contoh bahwa fashion taktikal bisa menjadi bagian dari gaya urban anak muda Indonesia tanpa kehilangan nuansa lokal.
Dengan tren fashion yang semakin inklusif, gaya taktikal kini menjadi pilihan bagi mereka yang ingin tampil praktis, nyaman, dan tetap stylish. Mulai dari pelajar, pekerja kantoran, hingga komunitas pecinta outdoor, semua bisa menemukan inspirasi dari tren ini.
Fashion bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang bagaimana pakaian mampu menjawab kebutuhan nyata dalam kehidupan sehari-hari. (udn)
Load more