Akui Lebih Menarik Tinggal di Indonesia Dibandingkan Belanda, Pemain Mualaf Timnas Indonesia ini Merasa Tidak...
- dok.kolase tvOnenews.com/PSSI-fortuna sittard
Jakarta, tvOnenews.com- Satu pemain timnas Indonesia pernah menyampaikan kalau tinggal di Indonesia jauh lebih nyaman dibandingkan Belanda. Ini sebagai penilaian pribadi, yang ia bandingkan setelah bergabung dengan skuad garuda.
- dok.kolase tvOnenews.com/PSSI-fortuna sittard
Sosoknya sangatlah populer, sebab dia kerap dipakai dalam setiap pertandingan timnas Indonesia oleh STY maupun Patrick Kluivert.
Pemain naturalisasi di timnas Indonesia ini, dikenal karena murah senyum. Ia juga dikenal sebagai gelandang yang mematikan lawan.
Dia adalah satu-satunya pemain yang berstatus mualaf di timnas indonesia senior.
- Instagram/Timnas Arab Saudi
Ragnar Oratmangoen akrab disapa Wak Haji menjelaskan tinggal di Indonesia lebih nyaman dibandingkan di Belanda. Sisi hangat dari Tanah Air jadi salah satu penguatnya.
Ragnar Oratmangoen yang disapa Wak Haji ini sebut juga ada rasa 'bebas'dalam benaknya.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam satu momen wawancaranya di YouTube Soccer77 waktu lalu, dikutip Kamis (02/10).
"Indonesia mayoritas beragama islam, dan bagaimana pandangan kamu jika dibandingkan dengan eropa yang cukup bebas?," tanya Mamat.
Lalu, Ragnar menjawab kalau di Indonesia merasa lebih nyaman dan menyenangkan karena tingkat toleransi tinggi. Menurutnya masyarakat tidak mudah menghakimi 'judge'.
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah men-judge (menghakimi) orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji.
Lebih lanjut, Wak Haji mengaku bisa mendengarkan panggilan shalat (adzan) kapanpun dan dimanapun.
"Di saat mereka melihat kita, bisa saja mereka berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bisa bebas. Mendengarkan adzan setiap kali saya keluar," ucapnya sambil tersenyum.
"Di sini (Indonesia) sangat baik, lebih baik dan juga menyenangkan. Bahkan di sini juga, kita tidak akan dihakimi dengan apa yang kita percaya," ungkap Ragnar.
Ternyata ia mengenal Islam sudah sejak kecil, karena sering diajak teman-temannya ke Masjid.
Hal itu jadi momentum terbukanya pintu hati Ragnar Oratmangoen untuk mengenal Islam lebih jauh.
"Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. Tentu saja juga teman saya yang beberapa kali membawa saya ke masjid," katanya lagi. (klw)
Load more