Cerita Rio Fahmi Berawal Kerja di Konter HP, Kini Diandalkan Persija hingga Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong dan Indra Sjafri
- Instagram @persija
tvOnenews.com - Ilham Rio Fahmi berbagi cerita perjalanan bisa membela Persija Jakarta hingga Timnas Indonesia era Shin Tae-yong dan Indra Sjafri.
Perjalanan karier Rio Fahmi tidak mudah untuk menjadi pemain andalan Persija Jakarta dan Timnas Indonesia.
Rio Fahmi menceritakan sebelum seleksi di Persija Jakarta, ia bekerja sebagai penjaga konter HP.
"Jadi, setelah lulus dari Piala Soeratin itu emang nggak ada agenda lagi, jadi saya lulus sekolah, saya cuma kerja sambil latihan," ungkap Rio Fahmi dalam perbincangan di Sportcast77 dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Sport77 Official, Minggu (28/9/2025).
Rio Fahmi mulanya mengikuti pendidikan di Sekolah Sepak Bola (SSB) di tanah kelahirannya di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Bek kanan Persija ini membela Persibara Banjarnegara U-18 di Piala Soeratin Regional Jawa Tengah tahun 2018.
Kemudian, Rio Fahmi menganggur setelah lulus sehingga memilih bekerja di konter HP.
"Konternya bukan di ruko lho tapi di pinggir jalan, tapi di mobil ada tuh yang jualan paket data, kabel-kabel," jelasnya.
Ia menjelaskan, kerja di konter HP karena masih punya kebebasan untuk latihan sepak bola.
Bek kelahiran 6 Oktober 2001 ini masih bermimpi menjadi pesepak bola profesional, apalagi ia sudah menjadi The Jakmania.
Ikut Seleksi Persija Jakarta
- Persija Jakarta
Ketika bekerja di konter pulsa, Rio Fahmi mendengar klub berjuluk Macan Kemayoran itu buka seleksi.
Rio Fahmi resmi ikut seleksi Persija, meski PSIS Semarang lebih tenar di kampung halamannya.
"Saya ini sudah dua tahun (seleksi) sebenarnya. Sebelumnya, ada tapi membludak 1.000 peserta lebih. Setelah tahun kedua ada juga dengan biaya pendaftaran Rp300.000, saya ikut tuh," terangnya.
Rio sempat pesimis dan kebingungan, sebab ia belum pernah merantau pergi ke Jakarta.
Rio Fahmi dibantu sosok penting dalam hidupnya, yakni pelatih dari SD-SMA bernama Rio Hermawan.
Rio Hermawan membiayai keberangkatannya menuju Jakarta. Kehadirannya membuat Rio Fahmi sulit melupakan jasanya.
"Jadi, saya selama dari kelas 4 SD sampai saya masuk Persija itu dibiayai. Kadan saya nggak tahu cara balas budi, terus dia bilang nggak perlu," bebernya.
Load more