Ruminasi merupakan kondisi ketika seseorang hanya memikirkan satu pikiran negatif dan sedih sepanjang hari dan dilakukan secara berulang. Dikutip dari Psychology Today, ruminasi adalah mengulang pikiran negatif secara terus-menerus tanpa ada penyelesaian.
Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini bisa berbahaya bagi kesehatan mental dan dapat menyebabkan seseorang merasa terisolasi, juga dapat berakibat pada depresi.
Dikutip dari Health Line, ada beberapa alasan mengapa seseorang berada dalam kondisi ruminasi ini:
Sementara itu, menurut profesor psikologi dari Yale University, Amerika Serikat, Susan Nolen-Hoeksema, banyak ruminator yang bertahan dalam rasa depresi karena pandangan negatif yang dimiliki membuat mereka tidak mampu memecahkan masalah.
Ruminasi juga umum pada orang yang memiliki karakteristik kepribadian tertentu seperti orang yang perfeksionis, kepribadian neuroticism, dan juga orang-orang yang fokus berlebihan terhadap hubungan dengan orang lain.
Biasanya seorang ruminator akan cenderung terlalu memikirkan hubungan dirinya dan orang-orang disekitarnya, seperti tidak ingin berbuat kesalahan yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut. Seorang ruminator bahkan akan melakukan apapun agar hubungan yang dijalaninya tetap berlanjut dan baik-baik saja, meskipun pihak lainnya tidak mengusahakan hal yang sama.
Diagnosa
Tidak ada tes khusus untuk ruminasi. Biasanya dokter akan melakukan fisik dan meminta anda menjelaskan riwayat kesehatan. Semakin detail jawaban anda, semakin baik.
Diagnosis sebagian besar didasarkan pada tanda dan gejala yang anda gambarkan. Tes tertentu dapat digunakan untuk menyingkirkan kondisi medis lainnya.
Mengatasi ruminasi
Begitu terjebak dalam siklus ruminasi, mungkin akan cukup sulit keluar. Maka dari itu, penting untuk menghentikannya secepat mungkin untuk mencegahnya menjadi lebih buruk.
Apa yang harus dilakukan untuk menghentikan pikiran obsesif ini? Melansir healthline, berikut ada beberapa tips yang dapat dicoba ketika anda mulai mengalami ruminasi.
1. Mengalihkan perhatian Anda
Ketika anda menyadari bahwa anda sedang mengalami ruminasi, mengalihkan perhatian dapat membantu memutus siklus ruminasi anda. Lihatlah ke sekeliling, segera lakukan kegiatan lain, misalnya:
2. Mengambil tindakan
Alih-alih memikirkan hal negatif yang berulang-ulang, segera membuat rencana mengenai pikiran tersebut dan ambil tindakan untuk mengatasinya.
Buat garis besar setiap langkah yang perlu anda ambil untuk mengatasi masalah tersebut, atau tuliskan di selembar kertas. Buatlah sespesifik dan serealistis mungkin, disertakan dengan harapan dari tindakan tersebut.
Selain mengalihkan pikiran anda, hal ini juga dapat membantu anda bergerak memikirkan cara untuk menghentikan anda dari pikiran negatif yang selama ini berputar di kepala.
3. Pahami pemicu ruminasi anda
Setiap kali anda mengalami ruminasi, buat catatan mental tentang situasi yang anda hadapi, termasuk di mana anda berada, jam berapa, siapa di sekitar Anda (jika ada), dan apa yang telah anda lakukan hari itu.
Mengembangkan cara untuk menghindari atau mengelola pemicu ini dapat mengurangi perenungan Anda.
4. Ngobrol dengan teman
Ruminasi dapat membuat seseorang terasa terisolasi. Membicarakan kondisi dan juga pikiran anda dengan seorang teman, dapat menambah perspektif luar untuk memutus siklus ruminasi tersebut.
Namun pastikan untuk berbicara dengan seorang teman yang dapat mengerti dengan masalah yang anda hadapi.
5. Terapi
Jika ruminasi sudah mengganggu kehidupan anda sehari-hari, mungkin sudah saatnya anda untuk datang ke profesional yang ahli di bidangnya. Terapis atau psikolog dapat membantu anda mengidentifikasi mengapa anda mengalami ruminasi dan membantu memecahkan masalah tersebut hingga ke intinya.(awy)
Load more