Beredar Surat Cinta Soekarno untuk Yurike Sanger, Presiden Pertama Indonesia Itu Mengucapkan Selamat...
- dok.kolase tvOnenews.com/medsos X potret lawas
Jakarta, tvOnenews.com- Tengah beredar diduga surat cinta yang ditulis oleh Presiden Pertama Indonesia, Soekarno untuk istrinya, Yurike Sanger.
- Istimewa
Surat cinta ini mencuat seiring dengan kabar duka, bahwa Yurike Sanger sebagai istri ketujuh Soekarno telah meninggal dunia.
Yurike Sanger telah berpulang pada Rabu 17 September 2025, di usia 81 tahun. Kabar inipun langsung ramai jadi perbincangan publik di media sosial (Medsos).
Kabar wafatnya Yurike Sanger disampaikan langsung oleh sang putra, Yudhi Sanger, melalui unggahan pribadinya di Instagram.
Dengan penuh haru, ia melepas sang ibunda, selama ini berjuang melawan sakit. Dia mengembuskan napas terakhirnya di San Gorgonio Memorial Hospital, California, Amerika Serikat.
"Selamat Jalan Mama Tercinta, Yudhi yang akan jaga Mama di sana yaa. Mama sudah Happy, Mama sudah fight dari semua penyakit mama di dunia,” tulis Yudhi dikutip, Kamis (18/9/2025).
- dok.kolase tvOnenews.com/medsos X potret lawas
Sehubungan dengan Yurike Sanger, surat cinta dari Soekarno itu, juga ikut jadi pembicaraan publik. Netizen pun memuji betapa romantisnya Bapak Proklamator itu.
Dengan tulisan tegak bersambung dan rapi, Soekarno mengucapkan Hari Natal pada Yurike. Bahkan sekilas baca sang suami juga memberi bingkisan.
Dalam unggahan yang viral di Medsos X tersebut, mengatakan Yurike yang beragama non muslim rela menikah dengan Soekarno secara Islam.
"Yurike Sanger, istri beda agama presiden Soekarno. Meski dinikahi secara Islam pada 6 Agustus 1964, nampak dari surat ini Yurike gadis Manado tsb tetap menganut Kristen dan merayakan Natal," dikutip dari akun x @potretlawas.
Berikut kutipan singkat pesan atau surat cinta Soekarno untuk Yurike Sanger, sebagai berikut:
"Yury Dear,
Bersama ini aku kirim satu tandamata dan uang uang sedikit untuk natalmu.
Selamat Hari Natal moga Tuhan melimpahimu dengan rahmatnya dan berkatnya.
Sebenarnya aku sudah kangen sekali. Tetapi kepadatan kerja. Belum memberi kesempatan menjumpaimu.
Load more