Terungkap Alasan Soeharto Tak Masuk Daftar Jenderal yang Dihabisi PKI saat G30S, Latief Buka Suara
- Dok. National Archives of the Netherlands via commons.wikimedia.com/Evers, Joost/Anefo | Dok. German Federal Archive via commons.wikimedia.org
Jakarta, tvOnenews.com – Presiden kedua RI Soeharto dikenal dengan julukannya “The Smiling General”. Ia tak lepas dari satu fakta mencolok bahwa dirinya adalah satu-satunya jenderal tinggi TNI yang selamat dari tragedi kelam G30S PKI pada 1 Oktober 1965.
Saat para petinggi TNI diculik dan dibantai pasukan Cakrabirawa Soeharto justru aman, ia tak tersentuh. Pertanyaan pun muncul mengapa Soeharto bisa lolos dari maut?
Sejak Orde Baru versi resmi yang disiarkan pemerintah menyebut PKI sebagai dalang tunggal tragedi.
- Wikipedia
Kabar itu bahkan masuk ke buku pelajaran sekolah. Namun seiring waktu banyak sejarawan menilai peristiwa ini tak bisa dilihat hitam putih.
Ketika itu isu yang beredar adalah adanya Dewan Jenderal yang dituding ingin menggulingkan Presiden Soekarno.
Sejumlah perwira pro-Soekarno seperti Kolonel Abdul Latief, Letkol Untung, dan Mayor Sujono bergerak bersama Sjam Kamaruzaman dari Biro Chusus PKI.
Rencananya sederhana yakni menculik para jenderal dan membawanya ke hadapan Bung Karno. Namun eksekusinya berantakan. Penculikan berubah menjadi pembunuhan berdarah.
Mengapa Soeharto Tak Jadi Target?
Di sinilah teka-teki muncul. Dalam kesaksiannya di Mahkamah Militer Kolonel Latief mengaku tidak memasukkan nama Soeharto dalam daftar target.
“Karena kami anggap Jenderal Soeharto loyalis Bung Karno, maka tidak kami jadikan sasaran,” ujar Latief.
- ANTARA FOTO/IPPHOS/Rei/Koz/1966
Bahkan Latief mengaku sempat melapor langsung ke Soeharto yang kala itu menjabat Pangkostrad tentang adanya rencana kudeta Dewan Jenderal. Soeharto justru disebut bergeming.
Soeharto sendiri tak menampik pernah bertemu Latief menjelang peristiwa. Namun kesaksiannya berbeda-beda.
Dalam wawancara dengan Der Spiegel tahun 1970, ia mengaku ditemui Latief di RSPAD Gatot Subroto saat menjaga putranya Tommy yang sakit.
Soeharto bahkan menyebut Latief berniat membunuhnya, tapi mengurungkan niat karena lokasi umum.
Namun dalam otobiografinya tahun 1988, Soeharto hanya menulis sekilas bahwa ia melihat Latief dari kejauhan.
Load more