Mengenal Lebih Dalam DN Aidit, Sosok yang Sering Disebut dalam G30S PKI Ini Ternyata Dikenal sebagai Tukang Adzan Semasa Kecilnya
- YouTube Indonesia Insider
Puncaknya dalam kongres PKI ke-V, DN Aidit terpilih sebagai Ketua Comite Central (CC-PKI) setelah sebelumnya mengemban jabatan sekretaris jenderal.
Setelah naik ke jabatan tertinggi PKI, DN Aidit langsung mengubah tatanan politik partai. Mulai dari sistem pengkaderan hingga pendidikan para kadernya.
Tak perlu waktu lama, DN Aidit berhasil memobilisasi dukungan masyarakat dari berbagai lapisan salah satunya kelas bawah melalui program-program yang disusun PKI.
Manuver DN Aidit kian terlihat. Mulai dari mengubah kiblat PKI ke China, membawa anggotanya masuk parlemen, hingga ide Nasakom Soekarno jadi buktinya.
Bahkan, PKI di bawah DN Aidit menjadi partai komunis terbesar ketiga dunia saat itu setelah Rusia dan China. Tak heran jika mereka menuai simpati dari masyarakat.
- YouTube Indonesia Insider
Dalam Pemilu 1955, PKI menjadi partai keempat yang paling banyak dipilih yakni 3,5 juta suara. Aidit juga sempat menjabat sebagai Wakil Ketua MPRS di Kabinet Kerja III
Kendati demikian, citra PKI tercoreng setelah meletusnya G30S PKI. DN Aidit yang menjabat sebagai ketua partai langsung dicurigai oleh Angkatan Darat.
Masih menjadi misteri apakah DN Aidit terlibat dalam G30S PKI. Rekan-rekannya mengeklaim bahwa sang comrade dijebak oleh pihak lain atas pemberontakan ini.
Hingga akhirnya DN Aidit ditangkap pada 22 November 1965 di Boyolali, Jawa Tengah. Saat itu, ia hendak melakukan perjalanan ke Yogyakarta.
Pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Yasir Hadibroto kemudian menembak mati DN Aidit di sebuah sumur tua yang lokasinya masih belum diketahui sampai sekarang.
(han)
Load more