News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Review Menjelang Magrib 2: Wanita yang Dirantai, Film Horor Kolonial dengan Teror Mistis Sadis

Film Menjelang Magrib 2: Wanita yang Dirantai. Film ini mengambil latar tahun 1920 ketika Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda, atau masa Hindia Belanda
Minggu, 31 Agustus 2025 - 10:41 WIB
Review Menjelang Magrib 2: Wanita yang Dirantai, Film Horor Kolonial dengan Teror Mistis Sadis
Sumber :
  • tim tvOnenews

tvOnenews.com - Helroad Films kembali melanjutkan kisah mencekam melaluiMenjelang Magrib 2: Wanita yang Dirantai, karya terbaru Helfi Kardit yang berperan sebagai sutradara, produser, sekaligus penulis cerita. 

Setelah sukses lewat film pertamanya tiga tahun lalu, kali ini Helfi menghadirkan spin-off dengan nuansa yang jauh lebih kelam, menegangkan, sekaligus sarat dengan kritik sosial dan budaya. 

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Film ini mengambil latar tahun 1920 ketika Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda, atau dikenal sebagai masa Hindia Belanda.

Berbeda dari film pertamanya yang digarap dengan gaya docustyle dan sempat bersaing di ajang Molins Film Festival Barcelona 2022, Menjelang Magrib 2 dikemas sebagai feature film dengan sentuhan sinematik yang lebih matang. 

Helfi menegaskan bahwa tema utama tetap sama: praktik pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa. 

“Tema pasung menjadi energi cerita sejak awal saya membuat Menjelang Magrib. Ini terinspirasi dari pengalaman pribadi saya ketika tinggal di Sumatera, melihat langsung seseorang yang dipasung di rumah pasung,” ujar Helfi.

Film ini tidak hanya sekadar menyajikan teror horor, melainkan juga eksplorasi isu sosial, kultur mistis, hingga benturan antara kepercayaan tradisional dengan sains modern. 

Menurut Helfi, visi yang ia bawa dalam film ini setara dengan semangatnya ketika menggarap Sang Martir (2012) yang sempat meraih nominasi di AIFFA 2023 dan Festival Film Bandung. Bedanya, kini ia mengemasnya dalam genre horor populer yang lebih dekat dengan penonton Indonesia.

Sinopsis: Pertarungan Mistik vs Ilmu Pengetahuan

Cerita Menjelang Magrib 2 dimulai dengan tokoh Giandra (Aditya Zoni), seorang dokter muda lulusan STOVIA yang membaca berita di koran Javasche Courant mengenai seorang gadis desa bernama Layla (Aisha Kastolan) yang dipasung karena dianggap mengalami gangguan kejiwaan. 

Berita itu ditulis oleh Rikke (Aurelia Lourdes), seorang jurnalis keturunan Belanda-Pribumi. Giandra pun melakukan perjalanan panjang menuju Desa Karuhun di kaki gunung. 

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Di sana ia bertemu Rikke yang juga penasaran dengan kasus Layla. Layla sendiri tinggal bersama neneknya (Muthia Datau) dalam kondisi miskin. 

Meski berniat menolong, Giandra justru terjebak dalam malam penuh teror saat mencoba membebaskan Layla dari pasungan. Sosok Layla yang misterius ternyata menyimpan rahasia kelam: ia pernah meninggal lalu hidup kembali ketika dimakamkan.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT