Dengan Suara Bergetar, Sang Ayah Jelaskan Arti Nama Arya Daru Pangayunan, Diplomat Muda Kemlu itu Ternyata Sosok...
- Kolase Istimewa & Tim tvOne
Yogyakarta, tvOnenews.com - Subaryono, ayah almarhum diplomat muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan menjelaskan filosofi nama sang anak.
Subaryono mengatakan kehadiran Arya Daru Pangayunan dianggap sangat spesial bagi dirinya maupun sang istri tercinta.
Dosen purnabakti UGM itu menyampaikan bahwa, nama Arya Daru Pangayunan mengandung doa.
"Saya harus memikirkan apa yang saya harus sampaikan kalau nama itu adalah sebuah doa," ungkap Subaryono dalam konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025).
Dengan suara bergetarnya, Subaryono menjelaskan ada beberapa arti kenapa ia dan sang istri memberi nama Arya Daru Pangayunan.
- tvOne
Bagi Subaryono, nama Arya merupakan sosok laki-laki yang sangat terhormat.
Kemudian, ia menuturkan alasan nama Daru disematkan pada bagian tengah nama lengkap sang anak.
Terlebih lagi, pihak keluarga menempatkan Daru sebagai nama panggilan dari Arya Daru.
"Daru adalah Bintang Kemujuran Lagista yang merupakan suatu karunia dari Tuhan yang Maha Kuasa kepada kami," jelasnya.
Jika mengacu pada filosofi "bintang kemujuran", nama Daru merupakan orang yang mendapat kepercayaan.
Melalui bintang-bintang, Daru adalah sosok laki-laki penunjuk arah dan menjadi simbol harapan kebenaran yang dipresentasikan sebagai cahaya spiritual dari Tuhan.
Lebih lanjut, Subaryono menjelaskan filosofi "Pangayunan" yang terletak pada bagian akhir nama lengkap Arya Daru.
Hal ini berkaitan dengan perjuangan istri tercinta setelah tiga kali keguguran demi mendapatkan buah hati.
"Pangayunan itu adalah suatu hal di mana itu ada pada pangkuan kami, pada ayunan kami di situ. Proses itu proses yang panjang karena si ibu harus bed rest yang hampir seluruh kehamilannya," paparnya.
Bukan tanpa alasan, kehadiran Arya Daru Pangayunan dianggap Subaryono dan sang istri adalah anugerah atas pemberian dari Tuhan.
Selama proses kelahiran sebanyak empat kali, ibu Arya Daru mengalami kesulitan pada kesehatan.
Beruntungnya, Subaryono tidak mengalami kesulitan secara finansial saat masih mengajar sebagai Dosen Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Load more