Tijjani Reijnders Blak-blakan, Akui Ada Satu Hal yang Bisa Dibanggakan dari Indonesia, Keberhasilannya Ternyata Berkat…
- Action Images via Reuters/Paul Childs
tvOnenews.com - Nama Tijjani Reijnders tengah menjadi sorotan setelah resmi menjalani debutnya bersama Manchester City di Premier League.
Gelandang berdarah Belanda-Indonesia ini tampil memukau dengan mencetak satu gol dan menyumbang satu assist.
Performa gemilang itu membuat media Eropa ramai membicarakan kualitasnya.
Namun, yang menarik, Tijjani justru menyinggung sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia sebagai salah satu kebanggaan yang ia bawa hingga ke level tertinggi sepak bola.
Dalam wawancara eksklusif bersama Stadium Astro, media asal Malaysia, Tijjani menceritakan soal heritage Indonesia yang ia dapatkan dari sang ibu, Angelina Lekatompessy, yang berdarah Maluku.
Ia dengan santai mengungkap bahwa nasi goreng adalah makanan favoritnya, bahkan ia menyebut hidangan tersebut selalu menjadi pilihan nomor satu.
“Ya, benar. Selalu nasi goreng. Nasi goreng nenek dan ibu saya terbaik,” ujar Tijjani sambil tersenyum.
Menurutnya, nasi goreng buatan sang nenek dan ibu memiliki cita rasa yang tidak tergantikan.
Bahkan di tengah kariernya yang kini mencapai puncak bersama klub elite Inggris, ia tidak pernah melupakan cita rasa nusantara itu.
Dengan nada bercanda, Tijjani juga menyebut mungkin saja keberadaannya di Premier League ada hubungannya dengan energi dari nasi goreng.
"Itu karbohidrat yang bagus, bukan? Mungkin karena nasi goreng saya ada di Premier League," ucapnya.
Perjalanan karier Tijjani Reijnders memang luar biasa. Manchester City rela mengeluarkan dana 75 juta euro atau sekitar Rp 1,3 triliun untuk mendatangkannya dari AC Milan.
Nilai itu sudah termasuk bonus yang akhirnya membuat Milan setuju melepas sang gelandang.
Ia pun menandatangani kontrak berdurasi lima tahun bersama The Citizens.
Meski sudah berada di level top Eropa, Tijjani tidak lupa dengan akar budaya Indonesia yang mengalir dalam dirinya.
Ia menegaskan bahwa banyak nilai kehidupan yang ia pegang erat berasal dari didikan sang ibu serta kakek-nenek dari pihak keluarga Maluku.
Dalam wawancaranya, ia menekankan bahwa keluarga adalah segalanya.
Nilai itu yang sejak kecil ditanamkan ibunya dan menjadi prinsip dalam hidupnya.
Load more