John Kei Preman Legendaris yang Dapat Remisi Tak Mau Keiland Refra Ikuti Jejaknya, Dia Ingin sang Anak Jadi Abdi Negara
- Kolase tangkapan layar YouTube The Faithers & Istimewa
tvOnenews.com - Siapa yang tidak mengenal John Kei? Preman legendaris ini kini tuai sorotan karena status narapidananya mendapat remisi dari Lapas Salemba.
Kabar John Kei memperoleh remisi dari pemerintah karena peringatan HUT ke-80 RI diumumkan oleh Kalapas Salemba, Mohamad Fadil.
Mohamad Fadil membenarkan, John Kei dan 1.554 narapidana di Lapas Salemba Jakarta akan menikmati pengurangan masa tahanannya.
"Data narapidana menarik perhatian publik yang mendapatkan remisi, Edward Seky Soeryadjaya, Ervan Fajar Mandala, Gregorius Ronald Tannur, John Refra alias John Kei, M.B Gunawan," ungkap Fadil dalam siaran pers dikutip tvOnenews.com, Selasa (19/8/2025).
Adapun masa remisi status narapidana John Kei, terdiri dari remisi 7 bulan meliputi remisi umum 4 bulan, remisi dasawarsa 3 bulan/90 hari.
- IST
John Kei sebelumnya resmi menjadi narapidana dan divonis penjara selama 15 tahun akibat pelanggaran Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
John Kei juga melanggar Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan membuat korban meninggal dunia.
Keputusan John Kei divonis 15 tahun atas pengumuman oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kamis (20/5/2021).
Akibat John Kei mendapat remisi, tak sedikit orang kembali menyoroti kisah masa lalu preman legendaris tersebut.
John Kei kerap dianggap negatif karena kehidupannya tak lekang dengan kasus kriminal.
Tidak hanya mengalami sekali, John Kei juga kerap kali merasakan jeruji besi, sehingga ia bolak-balik masuk ke dalam tahanan.
Jika mengacu pada masa kelamnya, Tan Harry Tantono alias Ayung ditemukan tewas di kamar 2701 di kamar Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Selasa (27/1/2012).
Misteri kematian Ayung mulai terang benderang, yang ternyata tewas mengenaskan di tangan John Kei.
Sementara, motif kematian Ayung menjadi penyelidikan pihak Polda Metro Jaya. Alhasil, ia tewas akibat tertusuk oleh beberapa orang.
Motif ini terungkap pasca Tuce Kei, Ancola Kei, hingga Chandra Kei menyerahkan diri dan menjadikan mereka tersangka kasus kematian Ayung.
Polisi juga menumpaskan Kupra dan Deni Res, sebab keduanya menjadi pelaku penganiayaan terhadap Ayung.
Lima orang tersebut melakukan pembunuhan dengan dalih akibat Ayung tak kunjung melunasi utangnya membalas jasa debt collector sebesar Rp600 juta.
John Kei diduga terlibat atas kasus kematian pria asal Surabaya tersebut. Gerak-geriknya mulai tercium membuat preman legendaris itu diringkus aparat.
Aparat menangkap John Kei dengan kekuatan 75 personel lewat operasi penyergapan di hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (17/2/2012).
John Kei juga punya kisah masa kelam yang membuat dirinya terlibat dalam aksi kekerasan.
Meski kehidupannya di ambang kekerasan, John Kei tidak ingin sang anak laki-laki, Keiland Refra mengikuti rekam jejak kriminalnya.
Pasalnnya, Keiland Refra juga dikenal punya nyali besar karena sibuk bergelut di dunia tinju.
Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Laurend Hutagalung, Selasa (19/8/2025), Keiland Refra membicarakan alasan dirinya tak mau ikut jejak John Kei.
- Kolase Tvonenews.com/Istimewa
Keiland Refra mulanya membicarakan kalau hubungan dirinya dan John Kei sangat baik, meskipun ada ketakutan ketika berkomunikasi dengan sang ayah.
Walau begitu, John Kei tidak pernah memukul anaknya, semarah-marahnya hanya bisa menegus anaknya.
"Paling ngebentak, tapi tidak pernah memukul (aku)," ungkap Keiland.
Menariknya, John Kei mengimbau agar Keiland tidak perlu sibuk melakukan perkelahian berujung maut di jalanan.
Keiland menambahkan, John Kei bisa marah besar kalau dirinya sibuk berantem di jalanan.
"Lebih baik bertarung saja satu lawan satu, biar adil atau gimana kamu cari ring kamu berantem," tutur Keiland saat mengulas ucapan sang ayah.
Keiland menyatakan, dirinya sangat bangga dapat sokongan dari sang ayah yang menginginkan buah hatinya sukses, minimal bisa menjadi aparat.
"'Pokoknya kamu yang penting sekolah'. Ini bokap juga suruh gue tes Akmil," tukasnya.
(nba/abs/hap)
Load more