Kisah Utang Nyawa Hercules ke Prabowo Mencuat Lagi di Tengah Kisruh GRIB Jaya dengan Bobby Nasution
- Facebook Prabowo Subianto - Tangkapan layar
Jakarta, tvOnenews.com – Kisah utang nyawa Hercules Rosario Marshal ke Presiden Prabowo kembali mencuat di tengah kisruh ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya dengan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution.
Kisruh bermula ketika Bobby menurunkan ribuan aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP untuk menertibkan bangunan yang disebut markas GRIB Jaya di Jalan Sei Petani, Kutalimbaru, Deli Serdang, Kamis (14/8/2025).
Merasa diperlakukan tidak adil, Hercules melalui Sekjen DPP GRIB Jaya Zulfikar menegaskan bakal mendatangi KPK agar kasus dugaan korupsi di Dinas PUPR Sumut yang menyeret nama Bobby terus diproses.
Sebelumnya dua bulan lalu, GRIB Jaya juga dikaitkan dengan sejumlah aksi, mulai dari pembakaran mobil disertai penganiayaan polisi, penyegelan pabrik, hingga pernyataan keras terhadap Sutiyoso yang disebut “bau tanah.”
Nama Prabowo Subianto pun ikut diseret dalam pusaran isu, mengingat Hercules dan GRIB Jaya kerap menyebut Menteri Pertahanan itu sebagai sosok ayah.
Utang Nyawa Hercules pada Prabowo
- tvOnenews.com/Julio Tri Saputra - Tangkapan layar
Buku Politik Jatah Preman: Ormas dan Kuasa Jalanan di Indonesia Pasca Orde Baru karya Ian Wilson menuliskan, Hercules adalah pemuda asal Timor Timur (kini Timor Leste) yang “dipungut” oleh Prabowo Subianto dan Zacky Anwar Makarim pada 1980-an.
Wilson menulis, langkah itu bagian dari upaya merangkul masyarakat Timor yang terbuang sebagai imbalan kesetiaan pada Indonesia. Dalam buku tersebut, Hercules mengaku “berutang nyawa” kepada Prabowo dan menyebut sang jenderal sebagai “satu-satunya orang yang bisa mukul saya tanpa saya balas.”
Kabid Media dan Publikasi DPP GRIB Jaya Marcel Gual menegaskan hubungan emosional kuat memang terjalin antara Hercules dengan Prabowo. Namun, ia menolak jika disebut GRIB menunggangi nama Prabowo sebagai beking.
“Kami tidak sedang menjual nama Pak Prabowo karena kami ada hubungan yang kuat antara Pak Hercules dengan Pak Prabowo, begitu juga dengan GRIB Jaya,” jelas Marcel.
Dari Dipungut Prabowo hingga ke Dunia Premanisme
- Facebook Prabowo Subianto - Tangkapan layar
Dalam video di akun Youtube GRIB TV, Hercules bercerita dirinya sempat masuk daftar rehabilitasi cacat di Kopassus usai kecelakaan di Timor Timur. Ia diterbangkan dengan pesawat Hercules ke Jakarta untuk dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.
Namun ketika diminta kembali ke Korem Dili, ia menolak. Dari situlah Hercules mengaku mulai masuk ke dunia lembah hitam premanisme.
“Sehingga saya terjunlah ke dunia lembah hitam. Di situ kerjaan saya dari Tanah Abang, Alun-Alun Senen, Tanjung Priok, semua itu dikuasai saya semua,” kenangnya.
Wilson menggambarkan, awalnya Hercules hanya bekerja di bengkel sebelum akhirnya berjualan rokok di Tanah Abang. Keberaniannya melawan preman membuat pengikutnya semakin banyak.
Namun kekuasaan Hercules di Tanah Abang runtuh pada 1997 setelah konflik internal, reputasi bengis, dan serangan kelompok lain. Ia pun terusir, lalu beralih ke bisnis jasa keamanan, penagihan utang, dan makelar tanah.
Hercules sempat bergabung dalam tim kampanye SBY pada Pemilu 2009. Namun seiring menguatnya Prabowo Subianto, ia mendirikan GRIB pada 2012.
Wilson menulis, GRIB dibentuk sebagai sayap operasional Partai Gerindra. Bahkan, Prabowo pernah meresmikan kantor DPP GRIB di Jakarta Barat.
“Saya yakin, GRIB dapat konsisten membela kaum tertindas dan memberdayakannya,” tulis Prabowo kala itu di akun Facebooknya.
Hercules pun terang-terangan menyebut GRIB sebagai “persiapan mem-back up Gerindra” menuju Pilpres 2014.
Namun Sekjen GRIB Jaya Zulfikar menegaskan Prabowo tidak masuk dalam struktur organisasi.
“Pak Prabowo itu posisi di GRIB Jaya secara organisasi itu di atas, tertinggi bagi kami, bapak bagi organisasi kita, secara tersirat. Secara tersurat, tidak ada,” jelasnya.
- Instagram @bobbynst
Pada Pilpres 2014, GRIB berperan sebagai pasukan lapangan yang menyasar masyarakat miskin dengan bantuan dan makanan gratis. Selain itu, mereka juga mengooptasi tokoh lokal demi memperkuat basis politik.
Namun langkah Hercules terganjal razia anti-preman pada 2013. Ia ditangkap polisi, lalu kembali dijebloskan ke penjara hingga tiga tahun. Imbasnya jejaring GRIB untuk pemenangan Prabowo pun ambruk.
Meski demikian, usai keluar dari penjara, Hercules mengganti nama organisasinya menjadi GRIB Jaya dan kembali all out mendukung Prabowo di Pilpres 2019 hingga 2024.
“Kecuali beliau angkat bendera putih, mungkin GRIB bisa ambil tindakan ke mana. Namun saat ini, harga mati untuk (mendukung) beliau (Prabowo),” tegas Hercules.
Bahkan, ia tak segan memecat anggota GRIB Jaya yang tak mendukung Prabowo.
“GRIB Jaya sudah 20 tahun mendukung Prabowo. Bahkan kita mendukung Prabowo saat mencalonkan Pak Jokowi dan Pak Ahok pada Pilgub DKI Jakarta pada 2017. GRIB Jaya ini ormas yang independen,
Marcel Gual menambahkan, GRIB Jaya akan terus mendukung program pemerintahan Prabowo Subianto, mulai dari makan bergizi gratis (MBG) hingga agenda pemberantasan mafia tanah.
“Itu bagian dari upaya kami menjaga nama baik Pak Prabowo karena Pak Hercules melihat bahwa Pak Prabowo itu tulus untuk rakyat,” ujarnya.
Load more