351 Penari Telah Selesai Jalani Latihan Terakhir, Pagelaran Sabang Merauke ‘Hikayat Nusantara’ Siap Naik ke Panggung
- Tim tvOnenews - Karina M Ramadhani
tvOnenews.com - Setelah 12 bulan melalui proses kreatif, mulai dari konsep, riset budaya, hingga karantina latihan selama hampir 3 bulan. Akhirnya, Pagelaran Sabang Merauke - The Indonesian Broadway “Hikayat Nusantara” siap untuk dipentaskan.
Pagelaran Sabang Merauke merupakan sebuah karya seni yang menampilkan keindahan serta keberagaman budaya Indonesia, mulai dari musik, tarian, hingga busana daerah yang ditampilkan dalam satu panggung yang megah.
Sebelumnya pada tahun 2024, Pagelaran Sabang Merauke telah sukses digelar dengan tema yang berbeda.
- Tim tvOnenews - Karina M Ramadhani
Pertunjukan ini akan hadir kembali di tahun ini dengan tajuk ‘Hikayat Nusantara’ dengan membawakan cerita legenda dan mitologi dari seluruh Indonesia.
Pertunjukkan ini akhirnya sudah mencapai latihan terakhir yang digelar di Wana Graha Bakti Yasa, Yogyakarta pada Rabu (13/8/2025).
Latihan terakhir ini untuk memastikan agar pagelaran ini dapat memancarkan kekuatan seni budaya Indonesia, yang hanya Indonesia yang punya dengan standar artistik kelas dunia.
Nantinya, 351 penari dari sabang sampai merauke ini akan menunjukkan karya seninya di Panggung Indonesia Arena Senayan, Jakarta pada 23-24 Agustus 2025.
Sebagai Sutradara, Rusmedie Agus menyampaikan bahwa membuat pertunjukkan yang memadukan serta menyesuaikan seluruh unsur kebudayaan dalam satu rangkaian konsep menjadi suatu tantangan yang menarik.
Mulai dari cerita, musik, koreografi, hingga kostum dengan melibatkan seluruh seniman, penari, pelakon, dan desainer.
“Latihan ini adalah bukti dedikasi seluruh seniman dan tim kreatif, dari penari, penyanyi, pelakon, desainer, hingga kru belakang panggung, semua bersatu menghadirkan karya yang membangkitkan rasa bangga akan identitas bangsa,” ungkap Rusmedie Agus.
- Tim tvOnenews - Karina M Ramadhani
Selain itu Lead Koreografer, Sandhidea Cahyo Narpati menyatakan bahwa latihan terakhir ini menjadi bagian dari refleksi para koreografer untuk melihat lebih detail koreo yang telah dibuat agar pesan dapat tersampaikan kepada penonton.
“Selama hampir tiga bulan, semua penari menjadi semakin menikmati dan menguasai setiap pementasan menjadi satu narasi panggung yang utuh dan sarat emosi, dengan energi dan kebanggaan agar bisa menampilkan yang terbaik untuk pementasan ini,” ujar Sandhidea Cahyo Narpati.
Load more