Sungguh Unik Pemain Naturalisasi Ini, Meski Tak Tahu Indonesia Tetap Semangat Berkarier hingga Jadi Mualaf
Jakarta, tvOnenews.com- Siapa sih yang tak kenal pemain naturalisasi ini? sosoknya dikenal ramah. Dia berusaha pahami agama Islam di Indonesia.
Pemain naturalisasi ini, bernama Silvio Escobar yang berasal Paraguay. Siapa sangka pemain ini mantap memutuskan mualaf di Indonesia.
Pemain naturalisasi ini, cukup populer di kalangan pecinta sepakbola. Silvio Escobar pernah berbagi kisah perjalanan karirnya selama bermain di Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dirangkum tvOnenews.com pada Sabtu (9/8/2025), Silvio Escobar sempat tak tahu Indonesia di awal kariernya.
Tak diduga juga, ia sempat turun ke dunia tarkam. Silvio pernah merasakan namanya bermain dibayar murah sekitar 1 jutaan.
"Tahun 2015 saya mau ke Bali cuma liga berhenti sekitar 4 bulan atau 5 bulan, disitu saya kenal tarkam saya diajak agen Agung," kata Silvio Escobar, dikutip dari akun youtube Sport 77.
"Tarkam pertama kali dibayar Rp 1,5 juta sekali pertandingan. Main pertama kali di Tangerang dan seru. Cuma di Indonesia ada tarkam, di luar negeri gak ada," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pemain mualaf ini punya kisah lucu dna menarik diketahui. Dia saat awal datang ke Indonesia tak tahu apa itu negara Indonesia.
Tanpa sadar seiring berjalannya waktu, Silvio Escobar tertarik pada agama Islam. Sebab ia sadari karena sering berinteraksi dengan rekan satu timnya.
Kemudian, Silvio sempat merasa takut untuk khitan atau disunat. Karena memahami itu sebagai hal yang menakutkan dalam prosesnya.
Pemain naturalisasi ini berasal dari Paraguay. Ia terlahir dari keluarga besar Katolik. Tentunya, bukan hal mudah untuk memutuskan pindah keyakinan jadi mualaf.
Silvio Escobar punya niat memutuskan menjadi pemain bola mualaf di Indonesia. Keputusan itu diambil, setelah mengenal kultur dan kehidupan sosial Indonesia.
Pada tahun 2014, Silvio Escobar langsung jadi mualaf. Sebab ia di awalnya merasa sangat takut disunat.
"Tapi mungkin karena bahasa saya juga kurang bagus, mungkin saya salah paham, karena harus potong. Takut saya, jadi tahun 2014 tidak jadi," kata Silvio Escobar.
Lebih lanjut, pada 2015 di Jakarta, Silvio Escobar mantap mualaf usai mendapat penjelasan lengkapnya. Ia mendapatkan informasi jelas dari seorang rekan lebih dulu jadi mualaf, ternyata yang dipotong hanya kulitnya.
"Jumat pagi saya bangun, saya sendiri jalan untuk sunat," kata pemain yang kini membela Dejan FC tersebut.
Pemain akrab disapa Escobar ini pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia pada tahun 2014 dengan bergabung bersama Persepam Madura.
"Itu sebenarnya sedikit lucu ya. Saya datang dan teken kontrak bersama tim Liga 2 di Paraguay. Habis teken kontrak, saya balik ke rumah," katanya menjelaskan.
"Sebelum sampai rumah, bosnya (klub itu) telepon lagi. Terus dia tawarin saya ke Indonesia," kenang Silvio Escobar.
"Tidak dikasih tahu klubnya apa. Terus beli tiket dan tiga hari lagi berangkat. Padahal saya tidak tahu Indonesia di mana," terang Escobar.
Setelah di Indonesia, baru ia mencari tahu tentang Indonesia. Mencari informasi dari temannya yang sudah berkarir di Indonesia.
"Kemudian saya cari informasi, ada teman yang main di Indonesia Alfredo Cano. Dia bilang 'jangan ke sini, situasi tidak bagus. Mereka ambil kamu disuruh main tarkam'," kata Escobar menirukan Cano.
Setelah melalui berbagai proses, Escobar resmi menjadi WNI pada tahun 2020. Ia pun membuktikan cintanya dengan mengajukan diri menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Kala di Indonesia saat pertama kali, Escobar sempat mengenal tarkam. Dia sempat beberapa kali main tarkam dan mendapatkan penghasilan. (klw)
Load more