ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Getir, 5 Fakta Janggal yang Menyelimuti Kematian Diplomat Arya Daru, Nomor 3 Bisa Bikin Gigit Bibir

5 Fakta Janggal yang Menyelimuti Kematian Diplomat Arya Daru. Nama Vara muncul dalam pusaran peristiwa ini, dan disebut sebagai salah satu rekan kerja Diplomat Muda
Selasa, 5 Agustus 2025 - 17:52 WIB
Getir, 5 Fakta Janggal yang Menyelimuti Kematian Diplomat Arya Daru, Nomor 3 Bisa Bikin Gigit Bibir
Sumber :
  • Kolase tim tvOnenews

tvOnenews.com - Misteri di balik kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), semakin menyita perhatian publik. 

Meski polisi menyimpulkan Arya meninggal karena bunuh diri, sejumlah fakta di lapangan menunjukkan adanya kejanggalan yang belum sepenuhnya terjawab. 

Mulai dari pesan WhatsApp yang salah kirim, sosok misterius bernama Vara, hingga hilangnya ponsel sang diplomat, semua membuka ruang pertanyaan lebih luas tentang apa yang sebenarnya terjadi pada malam kematiannya.

Arya ditemukan tak bernyawa pada pagi hari, Selasa, 8 Juli 2025, di kamar indekosnya kawasan Menteng. 

Saat ditemukan, wajahnya tertutup lakban kuning hingga ke kepala. Temuan ini tak hanya mengguncang rekan dan keluarga, tetapi juga publik yang mengenalnya sebagai pribadi tenang dan berdedikasi.

Namun, sehari sebelumnya, Senin malam, sejumlah hal aneh mulai terjadi dan terpantau oleh CCTV serta keterangan saksi di lokasi terakhir Arya terlihat hidup.

Berikut 5 fakta janggal yang menyelimuti kematian Arya Daru:

1. Salah Kirim Pesan WhatsApp

Salah satu kejanggalan yang muncul ke permukaan adalah soal pesan WhatsApp yang salah kirim. Kepolisian mengungkap bahwa Arya sempat mengirim pesan kepada seseorang yang ternyata bukan penerima seharusnya. 

“Berdasarkan CCTV terlihat korban antre taksi Bluebird, korban membawa tas gendong dan tas belanja, sesuai dengan keterangan saksi bahwa korban salah mengirim pesan WhatsApp,” demikian keterangan dalam tayangan konferensi pers yang digelar Polda Metro Jaya, Rabu, 30 Juli 2025, seperti dilaporkan.

Meski polisi enggan merinci isi pesan dan identitas penerimanya, informasi yang beredar menyebut bahwa pesan tersebut diterima oleh istri Arya, Meta Ayu Puspitantri. 

Pesan salah kirim ini memicu kekhawatiran Meta hingga ia menghubungi penjaga kos untuk memeriksa kondisi suaminya.

2. Perubahan Tujuan Taksi

Tak hanya itu, perubahan tujuan taksi juga menjadi poin mencurigakan lainnya. Awalnya, Arya disebut memesan taksi dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta. 

Namun, berdasarkan rekaman dan keterangan saksi, tujuan itu mendadak dialihkan ke Gedung Kementerian Luar Negeri di Jakarta. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, membenarkan perubahan arah ini namun enggan mengungkap lebih lanjut motif di baliknya. 

"Kalau masalah hubungannya, kami tidak bisa sampaikan karena itu privasi," ujar Wira.

3. Siapa Sosok Vara?

Nama Vara juga muncul dalam pusaran peristiwa ini. Ia disebut sebagai salah satu rekan kerja Arya yang menemaninya berbelanja di Mal Grand Indonesia pada malam terakhirnya. 

Selain Vara, ada juga Dion yang turut serta dalam aktivitas itu. “Terkait apakah sudah diambil keterangan, sudah,” ujar Wira saat ditanya soal pemeriksaan terhadap dua rekan tersebut. 

Namun, hubungan antara Arya dan Vara masih menjadi teka-teki, yang tidak dijelaskan lebih lanjut karena dianggap menyangkut ranah pribadi.

4. HP yang Hilang

Fakta lain yang turut menjadi perhatian adalah hilangnya ponsel milik Arya Daru. Hingga kini, keberadaan HP tersebut belum diketahui. 

Padahal, ponsel itu bisa menjadi kunci penting untuk melacak komunikasi terakhir Arya, termasuk isi lengkap pesan WhatsApp yang dikirim pada malam itu. 

Dalam berbagai kasus serupa, data ponsel sering kali memberikan petunjuk penting terkait tekanan mental, ancaman, atau motif yang tersembunyi.

5. Misteri Kematian Arya, Bunuh Diri atau Dibunuh?

Pihak kepolisian telah menyimpulkan kematian Arya sebagai bunuh diri, berdasarkan hasil visum dan investigasi awal.

Kombes Wira Satya menjelaskan bahwa penyebab kematian adalah “gangguan pertukaran oksigen dari saluran pernapasan atas,” mengindikasikan adanya sumbatan pada jalur napas yang menghambat oksigenasi tubuh.

Namun, penemuan jasad Arya dalam posisi terikat dan wajah dilakban masih menyisakan banyak tanda tanya di kalangan publik. 

Terlebih dengan beberapa fakta janggal yang muncul ke permukaan. Proses penyelidikan disebut berlangsung selama tiga pekan dan melibatkan berbagai pihak seperti Puslabfor, Pusident Bareskrim Polri, dokter forensik RSCM, hingga psikolog forensik dari Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor).

Meskipun kesimpulan resmi telah disampaikan, publik menanti apakah akan ada lanjutan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh aspek-aspek yang belum terjawab.

Terutama soal siapa sebenarnya Vara, ke mana perginya ponsel Arya, dan mengapa pesan terakhirnya justru dikirim ke orang yang salah. (udn)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT