Media Kanada Sampai Bingung Sendiri Lihat Sikap Pemerintah Indonesia yang 'Terancam' dengan Bendera One Piece, Padahal...

tvOnenews.com - Larangan pengibaran bendera One Piece yang berbarengan dengan simbol negara Indonesia mendapat komentar sinis media Kanada.

Media asing tersebut merasa keheranan lantaran pemerintah Indonesia justru menganggap bendera One Piece sebagai ancaman bagi negara.

Sebelumnya, berbagai sikap dari masyarakat yang mengibarkan bendera One Piece di sejumlah tempat menjadi viral dan ramai dibicarakan di media sosial.

Fenomena ini ditanggapi sinis oleh Wakil Ketua DPR Fraksi Gerindra Ahmad Sufmi Dasco yang berasumsi bahwa hal tersebut sebagai upaya memecah belah bangsa.

“Ini bukan kebetulan. Ada upaya terkoordinasi untuk memecah belah bangsa," ucap Dasco tentang pengibaran bendera One Piece.

Situasi serupa juga dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan yang berujar jika pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk provokasi.

Bahkan, pemerintah dengan tegas memperingatkan kalau mengibarkan bendera One Piece seperti kemarin akan dikenakan pasal hukum yang berlaku.

“Pemerintah akan mengambil tindakan hukum secara tegas dan terukur jika ada unsur kesengajaan dan provokasi demi memastikan ketertiban dan kewibawaan simbol-simbol negara,” ujar Budi Gunawan.

Bagi yang belum tahu, bendera ini bernama Jolly Roger yang biasanya identik dengan manga One Piece. Logo ini dikatakan sebagai simbol reputasi dan kekuatan.

Namun dalam perspektif yang berbeda, bendera One Piece yang dikibarkan juga bisa dimaknai sebagai ancaman atau teror bagi pihak lain.

Larangan pengibaran bendera One Piece oleh pemerintah Indonesia ini mendapat komentar dari media Kanada Screen Rant yang biasa mengulas manga tersebut.

“One Piece Baru Saja Dianggap Sebagai 'Ancaman' bagi Persatuan Nasional oleh 1 Pejabat Pemerintah,” tulis media Kanada, Screen Rant.

Mereka tidak habis pikir dengan sikap pemerintah Indonesia yang menganggap pengibaran bendera One Piece sebagai tindakan ilegal.

“Komentar-komentar ini dilontarkan menjelang Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80, yang akan berlangsung pada 17 Agustus,” katanya.

“Tampaknya merupakan respons terhadap video-video populer di TikTok yang menggambarkan Jolly Roger, sang Topi Jerami, berkibar di samping bendera nasional Indonesia,” papar Screen Rant.

“Meskipun mengibarkan Jolly Roger di samping bendera Indonesia sendiri tidak ilegal, mengibarkan bendera yang lebih tinggi dari bendera nasional merupakan tindakan kriminal,” lanjutnya.

Sumber :

• X

Media Kanada tersebut sedikit menyentil kebijakan pemerintah Indonesia bahwa One Piece memang kerap dianggap sebagai simbol revolusioner bagi yang tidak terwakili.

“Meskipun Luffy sering bertarung melawan bajak laut lain, perjuangan terbesarnya justru melawan Pemerintah Dunia. Di One Piece, pemerintah dunia seringkali menggunakan kekuatan militernya untuk menghancurkan bahkan perbedaan pendapat yang kecil sekalipun,” tulis media Kanada.

“Mengingat tema seri ini tentang pembongkaran sistem penindasan, tak heran jika orang-orang di seluruh dunia yang merasa tidak terwakili akan memandang Topi Jerami sebagai tokoh revolusioner,” sambungnya.

“Terlepas dari apakah tren media sosial mengibarkan bendera One Piece merupakan ungkapan kritik atau sekadar apresiasi terhadap seri ini, jelas bahwa manga karya Eiichiro Oda telah menjadi simbol sesuatu yang radikal bagi banyak orang di seluruh dunia,” pungkasnya.

(han)