Gerak-gerik Tak Wajar Diplomat Arya Daru saat Buang Sampah Jadi Misteri, Kompolnas: di Depan Kamar kan...
- Kolase Tim tvOnenews
tvOnenews.com - Misteri yang menyelimuti kasus meninggalnya diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan masih meninggalkan pertanyaan besar.
Hingga kini masih belum jelas apa sebenarnya yang terjadi pada Arya Daru.
Beragam spekulasi pun bermunculan, bahkan tak sedikit yang mulai membuat teori konspirasi terkait misteri ini.
Ketua Harian Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiatomo, dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi mengungkapkan ada salah satu misteri besar dalam kasus Arya Daru ini.
Satu pertanyaan yang bisa menjadi jawaban dari kasus tersebut.
Ketua Harian Kompolnas itu menyoroti momen terakhir Arya Daru yang tertangkap kamera CCTV.
Sebagaimana diketahui, Arya Daru terakhir terlihat dalam rekaman kamera CCTV ketika diplomat Kemlu itu sedang keluar kamar untuk membuang sampah yang dibungkus kantong kresek hitam besar.
Arya Daru nampak membawa kantong sampah tersebut ke arah luar kosan untuk kemudian membuangnya.
Setelah itu, Arya Daru kembali masuk ke dalam kamarnya.
"(Arya Daru) bawa satu kresek, itu dibuang ke depan," kata Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiatomo, seperti dilansir tvOnenews.com.
Kegiatan membuang sampah ini mungkin sepele, tetapi ada pertanyaan besar di benak Arief.
Ketua Harian Kompolnas itu menyebutkan bahwa sebenarnya di depan kamar Arya Daru itu ada sebuah ember yang digunakan untuk tempat sampah.
"Memang pak penjaga kosan bilang di depan kamar tuh kan ada disiapkan ember, nah untuk sampah," ujar Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiatomo.
Namun kenapa Arya Daru justru memilih untuk membuang sampah hingga ke arah luar kosan padahal di depan kamarnya sendiri ada tempat sampah.
"Nah itulah yang saya tanya, itu Pak Siswanto juga agak heran kenapa kok dibuang di luar situ, nah ya kan," ujar Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiatomo.
Terkait sampah yang dibuang oleh Arya Daru pun sudah disita oleh penyidik untuk diperiksa lebih lanjut.
"Tapi ketika kami konfirmasi kepada penyidik yang hadir itu sudah disita," kata Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiatomo.
Load more