Eks Pemain Timnas Indonesia ini Ungkap Desas-desus Shin Tae-yong Kokoh Junjung Toleransi saat Nahkodai Garuda, Sebut STY sampai...
- Kolase tvOnenews.com/Julio Trisaputra & AFC
tvOnenews.com - Sisi lain pembahasan Shin Tae-yong menjadi mantan pelatih Timnas Indonesia, yakni menjunjung toleransi diungkap mantan pemain ini.
Mantan penggawa Timnas Indonesia yang membocorkan bahwa, Shin Tae-yong punya toleransi beragama sangat tinggi, dia adalah Witan Sulaeman.
Usut punya usut, Shin Tae-yong menerapkan toleransi beragama ketika pertama kali menjadi pelatih Timnas Indonesia pada akhir 2019.
Witan Sulaeman juga sampai heran mengapa STY sapaan sakrabnya, sangat menjunjung tinggi toleransi beragama.
- PSSI
Menariknya lagi, upaya sikap toleransi dari Shin Tae-yong sudah terlihat sejak bekerja sama dengan PSSI untuk melatih Timnas Indonesia.
"Sangat bagus dia (Shin Tae-yong) toleransinya, karena waktu dia sebelum pegang Timnas Indonesia juga," kata Witan Sulaeman saat berada di Makkah dikutip tvOnenews.com, Rabu (16/7/2025).
Witan Sulaeman menjelaskan desas-desus sikap toleransi tersebut semakin tinggi sejak STY punya keinginan besar mempelajari agama Islam.
Usut punya usut, mantan pelatih Timnas Korea Selatan ini bahkan sampai ingin bertemu sosok ustaz.
Winger Persija Jakarta itu berpendapat STY memilih ustaz dinilai sebagai sosok yang tepat untuk memperdalam tentang ajaran agama Islam.
Keinginan tersebut tak lekang karena mayoritas masyarakat Indonesia rata-rata menganut kepercayaan agama Islam.
Selain itu, mayoritas pemain di eranya dari lokal dan memegang keyakinan agama Islam.
"Katanya dia bertanya dulu sama orang yang kayak ustaz begitu," imbuh Witan.
Kemudian, STY punya keinginan besar belajar ragama Islam, sebab masyarakat Indonesia tak lekang dari kultur dan agama.
Kultur dan agama di Indonesia sangat melekat bagi masyarakat, sehingga ia harus bisa menyesuaikan kedua hal tersebut.
Saat STY belajar ke ustaz, kata Witan, pelatih kelahiran asal Yeongdeok, Korea Selatan itu tak malu bertanya tentang kultur dan agama di Indonesia.
"Terus tanya bagaimana tentang kultur agama-agama, kayak agama Islam," jelasnya.
Witan menyampaikan hal ini ketika sibuk membela Timnas Indonesia, STY selalu bertanya tentang kultur dan agama ketika di ruang ganti pemain.
"Dia bertanya tentang itu sebelum tanda tangan kontrak di Indonesia, katanya seperti itu," tegas Witan.
STY sebelumnya juga mengutarakan alasan dirinya menerapkan sikap toleransi sejak awal melatih Timnas Indonesia.
Kepada media Korea Selatan, Sportalkorea, STY menyampaikan kebutuhan ilmu pengetahuan tentang agama Islam sangat penting.
"Saat saya baru datang, saya berusaha untuk memahami budaya Islam," ungkap STY.
Tujuannya tak lain untuk menyesuaikan waktu latihan dan jadwal pertandingan agar para pemain tetap bisa beribadah sesuai ajaran agamanya.
"Dengan ini, saya jadi berkompromi di mana ada yang mengatakan ibadah itu bisa dilakukan pada waktu tertentu," beber STY.
Menurut STY, para pemain nyaman dengan pengaturan waktu ketika ia menjadi pelatih sebelum didapuk PSSI.
Pada dasarnya, STY enggan menjadi pelatih yang melarang para pemain untuk beribadah, sebab kebutuhan spiritual bagian penting dari mereka.
Terlebih lagi, hanya perkara sepak bola dan membela Timnas Indonesia, para pemain khususnya yang Muslim sampai meninggalkan shalat.
"Saya melakukannya dengan baik tanpa rasa tidak nyaman dalam latihan," tukas STY.
Hal ini terbukti para pemain yang Muslim tak pernah ketinggalan shalat Jumat sebagai ibadah yang waktunya sudah mutlak dan sulit ditinggal.
Sayangnya, STY kini sudah tidak membesut Timnas Indonesia sejak PSSI mengakhiri kerja samanya sebagai pelatih pada awal 2025.
(hap)
Load more