Terbongkar 3 Pesan Misterius di Balik Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan, Polda Metro Jaya Masih Terus Dalami
- Kolase tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com – Kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia Arya Daru Pangayunan (39) masih menjadi misteri. Ia ditemukan meninggal dunia dengan kepala terbungkus lakban di kamar indekosnya Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa pagi (8/7/2025).
Sebelumnya sang istri Meta Ayu Puspitantri merasakan firasat buruk karena Arya tidak memberikan kabar sepanjang malam. Ia lalu meminta penjaga indekos untuk memeriksa, hingga akhirnya jasad Arya ditemukan.
Rekaman CCTV memperlihatkan Arya masih beraktivitas pada malam hari. Disebutkan pukul 21.00 WIB ia masih berkomunikasi dengan sang istri.
- Istimewa
Arya Daru juga sempat menyapa penjaga indekos pukul 22.15 WIB, serta tercatat keluar kamar pada 23.30 WIB untuk mengambil pesanan makanan dari layanan ojek online.
Tiga Pesan Misterius
Menanggapi peristiwa ini Bambang Widjojanto pendiri KontraS dan tokoh hukum nasional, menyampaikan analisisnya dalam kanal YouTube miliknya, dikutip Jumat (15/7/2025).
Menurut Bambang kematian Arya mengandung tiga pesan penting yang perlu diperhatikan dalam konteks kriminologi:
- Istimewa
1. Simbol Pembungkaman
Bambang menyoroti posisi lakban yang menutupi wajah Arya sebagai simbol yang biasa dipahami dalam teori kriminologi sebagai bentuk pembungkaman.
“Mulut dan wajahnya dilakban, ini bagi kalangan kriminolog disebut simbol pembungkaman,” jelas Bambang.
“Pesannya jelas, bahwa siapa pun yang berani berbicara atau membocorkan informasi akan bernasib serupa.”
2. Upaya Menciptakan Kesan Bunuh Diri
Bambang juga menyoroti kondisi kamar korban yang terkunci dari dalam. Menurutnya, pelaku mungkin sengaja menciptakan kondisi seolah-olah Arya bunuh diri.
“Kalau jejaknya tidak ada dan pintu terkunci dari dalam, bisa saja dibuat seolah-olah korban bunuh diri,” ucapnya.
“Tapi korban masih aktif hingga larut malam, termasuk memesan makanan. Jadi ini harus dikaji secara mendalam.”
3. Unjuk Kekuatan Pelaku
- Istimewa
Menurut Bambang, cara dan teknik pembunuhan bisa menunjukkan bahwa pelaku sedang menunjukkan kemampuannya.
“Pelaku seolah ingin mengatakan: ‘Saya punya keahlian dan bisa melakukan ini tanpa jejak,’” katanya.
“Pesan ini bisa saja ditujukan kepada kolega korban, lembaga tempat ia bekerja, bahkan aparat penegak hukum.”
Polisi Targetkan Penyelidikan Rampung dalam 1 Minggu
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menyampaikan bahwa penyelidikan tengah berjalan secara intensif dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat.
“Mungkin seminggu lagi selesai. Insya Allah mudah-mudahan bisa selesai ya,” kata Karyoto, Jumat (11/7/2025).
Menurutnya, tim sedang mendalami berbagai alat bukti, termasuk rekaman CCTV, hasil autopsi, serta data digital seperti ponsel dan laptop milik korban.
“Digital forensik akan melihat dengan siapa korban berkomunikasi, jam berapa, dan ke mana saja aktivitasnya terekam,” ujar Karyoto.
“Kami tidak akan langsung menyimpulkan hanya dari satu alat bukti. Semua aspek akan kami kaji secara komprehensif.”
Sampai saat ini, penyelidikan terhadap kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan masih terus berlangsung di bawah penanganan Polda Metro Jaya.
Load more