Belum Lama Singgung Maia Estianty, Ahmad Dhani Koar-koar Sentil Fadli Zon gara-gara Penulisan Ulang Sejarah Indonesia
- Muhammad Iqbal-Antara
tvOnenews.com - Ahmad Dhani kini menyinggung Fadli Zon soal penulisan ulang sejarah Indonesia setelah menyindir sosok mantan istrinya, Maia Estianty baru-baru ini.
Belakangan ini, Ahmad Dhani menggemparkan jagad maya karena mengunggah sebuah video kompilasi Maia Estianty.
Video kompilasi Ahmad Dhani berdurasi 24 menit tidak lepas dari tentang gibah dan fitnah dari berbagai pernyataan Maia Estianty.
Pentolan Dewa 19 itu membantah ungkapan dari Maia Estianty akibat isu perselingkuhan di masa lalunya kembali digunjing netizen.
Seperti diketahui, Ahmad Dhani bercerai dengan Maia Estianty tak lekang dari kehadiran Mulan Jameela sejak gabung di Duo Ratu.
- Kolase tvOnenews.com
Namun nahasnya, kedatangan Mulan Jameela membawa malapetaka bagi Maia Estianty, Ahmad Dhani diam-diam nikah siri pada 2009.
Bahkan, pernikahan Ahmad Dhani dan Mulan Jameela secara sah baru diresmikan oleh negara pada 2020 lalu lewat sidang isbat.
Lebih lanjut, dari beberapa ungkapan Maia Estianty yang tuai sorotan dari Ahmad Dhani, salah satunya tentang perceraian akibat KDRT.
Ahmad Dhani langsung melabeli pernyataan menandakan Maia Estianty sudah menyebar "hoaks" setelah kembali mengunggah video kompilasi tersebut.
Alih-alih dapat sokongan dari netizen, Ahmad Dhani diterpa berbagai hujatan akibat telah menyakiti Maia Estianty.
Meski begitu, Ahmad Dhani tetap bersikap santai dan melanjutkan kepiawaiannya sebagai musisi dan bergelut di pemerintahan.
- tvOnenews.com/Syifa Aulia
Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ahmad Dhani belakangan ini menyentil Fadli Zon soal sejarah Indonesia.
"Nulis sejarah tidak boleh menggunakan perasaan dan sentimen," tulis Ahmad Dhani dikutip tvOnenews.com dari Instagram pribadinya, Minggu (6/7/2025).
Pasalnya, Fadli Zon selaku Menteri Kebudayaan Republik Indonesia tengah menjalankan proyeksi terkait penulisan ulang sejarah Indonesia.
Namun, ada beberapa hal yang menjadi acuan bagi Fadli Zon dan Kementerian Kebudayaan dalam urusan penulisan ulang sejarah.
Dalam tulisan resminya, Ahmad Dhani membagikan setidaknya ada tiga poin ketika Kementerian Kebudayaan melakukan penulisan ulang sejarah.
"Untuk Fadli Zon. Tulis sejarah berdasarkan, 1. Dokumen (dari instansi kredibel)," kata Ahmad Dhani.
Poin kedua mengacu pada persoalan artefak yang harus dikaji ulang karena berurusan dengan benda buatan manusia yang berinilai sejarah.
Kemudian, Ahmad Dhani menjelaskan poin ketiga jika sejarah Indonesia ditulis ulang oleh Kementerian Kebudayaan.
"3. Media cetak nasional (bukan dari YouTube, blog, twitter, Instagram, TikTok, bukan juga dari media gosip)," jelasnya.
Politikus dari Partai Gerindra ini menegaskan perubahan sejarah juga tidak mendasar apabila dapat masukan dan pernyataan dari pihak tertentu.
"Bukan berdasarkan: 1. Katanya-katanya 2. Konon 3. Pernyataan sepihak," lanjut dia.
Bagi Ahmad Dhani, beberapa poin tersebut guna tidak menimbulkan kesalahpahaman dan kekeliruan dialami oleh masyarakat Indonesia.
Kebutuhan sejarah akan berdampak pada soal pembelajaran dan pemahaman bagi masyarakat Indonesia.
"Negara punya kewajiban mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Perlu diingat, rata-rata IQ 78 sulit membaca kata, kalimat, dan diksi," tukasnya.
(hap)
Load more