Media Belanda Sindir Mees Hilgers Masih Pakai Paspor Belanda? Patrick Kluivert Didesak Mundur dari Timnas Indonesia, Media Vietnam Mulai Muak gara-gara Timnas Indonesia, Ada Apa?
- Kolase tvOnenews.com/REUTERS/PSSI
tvOnenews.com - Timnas Indonesia terus menjadi pusat perhatian publik, terutama jelang dimulainya putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan dimulai Oktober mendatang.
Dalam masa persiapan ini, sorotan tidak hanya datang dari strategi pelatih Patrick Kluivert, tetapi juga dari isu naturalisasi, kepastian legalitas pemain, hingga respons negara tetangga terhadap kekuatan skuad Garuda.
Tiga topik besar berikut menjadi perbincangan hangat hari ini: dugaan Mees Hilgers masih memegang paspor Belanda.
Desakan publik dan politisi agar Patrick Kluivert mundur usai kekalahan dari Jepang, serta kecaman media Vietnam terhadap dominasi program naturalisasi Timnas Indonesia.
Simak rangkuman lengkapnya berikut ini:
1. Mees Hilgers Masih Pegang Paspor Belanda? Media Belanda Buka Suara
Sebuah laporan dari Twente Insite, media asal Belanda, kembali menyoroti status kewarganegaraan Mees Hilgers.
- FC Twente
Meski sudah resmi membela Timnas Indonesia dan menjalani sumpah sebagai WNI, Hilgers disebut masih terdaftar sebagai warga negara Uni Eropa (Belanda) di internal klub FC Twente.
"Mees Hilgers juga merupakan pemain Uni Eropa (UE) karena kewarganegaraan Belandanya, meskipun ia bermain secara internasional untuk Indonesia," tulis Twente Insite, Senin (30/6/2025).
Fakta ini menimbulkan tanya besar di kalangan pengamat hukum kewarganegaraan. Seperti diketahui, Indonesia tidak mengenal sistem dwi-kewarganegaraan bagi orang dewasa.
Artinya, seseorang yang telah menjadi WNI wajib melepas kewarganegaraan lamanya. Namun, status Hilgers yang tetap tercatat sebagai pemain UE mengindikasikan ada celah hukum yang dimanfaatkan.
Regulasi ketat Eredivisie terhadap pemain non-Uni Eropa turut memperkeruh suasana.
Klub seperti FC Twente harus membayar gaji minimum €608.841 per tahun untuk pemain non-UE di atas 21 tahun, dan €304.420 bagi yang lebih muda.
Maka, mempertahankan status UE Hilgers jelas menguntungkan secara finansial.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak PSSI maupun Mees Hilgers soal dugaan ini.
Kasus ini memicu pertanyaan lebih besar: apakah pemain naturalisasi lainnya juga mengalami situasi serupa? Situasi ini bisa menjadi hambatan terselubung dalam persiapan menuju Piala Dunia 2026.
2. Kinerja Patrick Kluivert Disorot Sampai Diminta Mundur, Denny Darko Ramal STY Akan Kembali
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, kembali jadi bulan-bulanan kritik usai hasil buruk melawan Jepang.
- Kolase
Dalam laga pamungkas putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Garuda dibantai 0-6 oleh Samurai Biru pada 10 Juni lalu.
Tak hanya itu, Kluivert juga gagal mencetak poin pada debutnya melawan Australia, yang berakhir dengan skor 1-5.
Dua kekalahan besar ini membuat banyak pihak meragukan kapasitas Kluivert dalam memimpin Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menyuarakan desakan tegas.
“Kalau gagal di putaran keempat (tidak lolos Piala Dunia 2026), ya menurut saya Patrick Kluivert dkk harus dipecat,” tegas Andre.
Menariknya, prediksi mengenai masa depan Kluivert dan potensi kembalinya Shin Tae-yong sudah lebih dulu dilontarkan oleh Denny Darko.
Dalam kanal YouTube-nya, Denny menyatakan, "Saya sudah katakan bahwa Shin Tae-yong akan kembali. Itu akan jadi hal baik untuk Timnas karena dia sudah menjadi legenda."
Denny meyakini bahwa jika STY kembali, itu akan menguntungkan kedua pihak. Menurutnya, portofolio Shin Tae-yong di Indonesia sudah sangat kuat dan belum tentu bisa ditiru di negara lain.
Apakah Kluivert akan terus diberi kepercayaan, atau benarkah STY akan kembali memimpin skuad Merah Putih? Semua ini masih jadi teka-teki yang akan terjawab di putaran keempat nanti.
3. Vietnam Geram: Naturalisasi Tak Mampu Tandingi Timnas Indonesia
Media Vietnam menunjukkan kejengkelan mereka terhadap dominasi Timnas Indonesia, terutama soal proyek naturalisasi.
Meski Vietnam telah mempermudah aturan naturalisasi demi memperkuat skuad, hasilnya dianggap belum sebanding dengan apa yang sudah dicapai Indonesia.
- Instagram - Offiscial Raja Isa
Melalui media Soha, Vietnam mengutip pernyataan pelatih asal Malaysia, Raja Isa, yang menyebut Vietnam dan Malaysia masih sulit menyaingi Indonesia meski merekrut banyak pemain keturunan.
"Pelatih asal Malaysia itu meyakini kedua tim, Vietnam dan Malaysia, tak akan mampu menjadi ancaman serius bagi Indonesia, meski menambah banyak bintang naturalisasi," tulis Soha.
Lebih lanjut, Raja Isa menambahkan bahwa Indonesia punya keunggulan dalam hal sebaran diaspora keturunan yang tersebar di seluruh dunia. Hal inilah yang membuat naturalisasi Indonesia jauh lebih progresif dibanding negara tetangga.
Sikap media Vietnam ini mencerminkan tekanan psikologis yang dirasakan karena laju cepat pembenahan skuad Garuda.
Terlebih lagi, menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia semakin dipandang sebagai ancaman nyata di kawasan Asia Tenggara.
Dengan berbagai isu yang menyelimuti, dari kontroversi status kewarganegaraan pemain, tekanan terhadap pelatih, hingga kecemburuan negara tetangga atas kebijakan naturalisasi, Timnas Indonesia tetap fokus menatap babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Oktober mendatang akan jadi ujian sejati bagi Patrick Kluivert dan para pemainnya, apakah bisa menjawab keraguan dan membawa Indonesia melangkah lebih jauh dalam sejarah sepak bola dunia. (udn)
Load more