Tahu Indonesia Dihujat Netizen Brasil, Agam Rinjani Tak Tinggal Diam Segera Tolong Juliana Marins: Aku sampai Bawa Merah Putih
- Instagram/@agam_rinjani
tvOnenews.com - Abdul Haris Agam dikenal Agam Rinjani harus segera mengangkut jenazah Juliana Marins setelah terjatuh di Gunung Rinjani.
Keinginan Agam Rinjani segera mengevakuasi jasad Juliana Marins lantaran Indonesia semakin dicela oleh netizen Brasil.
Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), Agam Rinjani tidak bisa berdiam diri bangsa Indonesia diinjak netizen Brasil.
Akibat hujatan netizen Brasil, Agam Rinjani mengatakan, urusan Juliana Marins sudah masuk menjaga harkat martabat Indonesia.
"Ini urusan negara, ini memang kemanusiaan. Lihat, kita dibully netizen Brasil di sini. Makanya aku bangkitkan jiwa nasionalnya teman-teman," ungkap Agam Rinjani dikutip dari podcast YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (2/7/2025).
- Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier
Relawan asal Makassar itu khawatir nama Indonesia dikenal buruk oleh dunia, sehingga ia memberikan semangat kepada tim SAR yang bertugas.
"Ini perjuangan negara, kita harus jaga nama baik Indonesia. Aku sampai semangat bawa Bendera Merah Putih," tegas Agam kepada tim SAR gabungan.
Bukan tanpa alasan, Agam menjadi korban sebagai target netizen Brasil saat berlangsungnya proses evakuasi jasad Juliana.
Menariknya, pria lulusan Antropologi Universitas Hasanuddin (Unhas) itu sampai membawa jaringan internet.
Hal itu menjadi kebutuhan saat di puncak Gunung Rinjani untuk memastikan kepada netizen Brasil kalau tim SAR masih berjuang.
"Ini orang Brasil, setiap 3 detik minta video call mau tahu keadaan di atas. Ya sudah live aja biar sekalian karena aku juga nggak ngerti bahasa Brasil di komentar Instagram aku," jelasnya.
Lebih lanjut, Agam menceritakan awal mula ia mendengar Juliana Marins terjatuh ketika mendaki Gunung Rinjani.
Agam mengaku saat pertama kali insiden Juliana jatuh di kedalaman 200 meter, ia masih berada di Jakarta karena ikut festival outdoor ternama.
Agam mengetahui Juliana terpeleset sebelum menuju puncak Rinjani karena dihubungi oleh SAR Lombok Timur.
"Saya tahu kejadian aja, saya di Jakarta. Saya yakin kalau di sana (Juliana) selamat," tuturnya.
Agam masih percaya posisi awal Juliana terjatuh di jurang 200 meter dapat diantisipasi oleh tim SAR gabungan.
Alih-alih kondisi korban sehat, ia terkejut tim SAR yang turun ke jurang 200 meter tidak melihat sosok Juliana.
"Saya akhirnya sempat diskusi sama mas Tyo dari Jakarta melihat tiga dimensi titik jatuh Marins, saya lihat lumayan. Di hari pertama, saya perintah teman-teman di flying camp jangan pulang," terangnya.
Ia yakin rekan-rekannya yang menyisir dapat menemukan sosok pendaki asal Brasil tersebut.
"Aku pikir dia berlindung di mana karena dilihat tempatnya masih datar. Nyatanya, sudah dicari tetap tidak ada," lanjut dia.
Alhasil, ia harus segera terbang ke Lombok untuk gabung bersama tim yang sedang evakuasi korban.
Perjuangan Agam terbang dari Jakarta untuk tiba ke Lombok sempat memiliki kendala karena kehabisan tiket pesawat.
Selain itu, ia juga harus ke Bogor sambil menunggu jadwal pesawat yang akan terbang pada pagi hari.
Ia kebetulan mengetahui tali karmantel dan beberapa peralatan kebutuhan evakuasi kurang, sehingga harus pergi ke Bandung.
"Tali aku cuma 50 meter akhirnya kontek anak-anak Eiger di Bandung, aku pinjam karena alatku terbatas banget," paparnya.
Ia akhirnya menuju bandara mengejar jadwal penerbangan pesawat, sehingga tiba ke Lombok dengan selamat.
Setelah empat hari Juliana terjatuh, ia langsung naik ke puncak dan dapat jatah turun ke tebing kedalaman 600 meter.
Bersama enam orang di bawah, Agam akhirnya menemukan jasad Juliana dan mengangkut ke atas puncak.
Sontak, nama Agam Rinjani dianggap pahlawanberhasil mengangkut jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins.
Seperti diketahui, Juliana Marins terjatuh di jalur sebelum menuju puncak Rinjani pada 21 Juni 2025.
Kronologi Juliana ditemukan terjatuh ke jurang 200 meter ketika istirahat dan sang guide, Ali Musthofa mengantar rekan korban ke puncak.
Nahasnya pada 25 Juni 2025, Agam menemukan Juliana Marins sudah dalam kondisi mengenaskan dan meninggal dunia.
(hap)
Load more