Kritik Coach Justin untuk Pemain Diaspora Timnas Indonesia, Minta Publik Tak Berkespektisi Tinggi: Bukan Tim Tier 1
- Kolase tvOnenews.com/ PSSI/ Tangkapan Layar YouTube Justinus Lhaksana
tvOnenews.com - Pengamat sepak bola, Coach Justin menyampaikan kritiknya terhadap para pemain diaspora Timnas Indonesia.
Kehadiran para pemain keturunan ini memang cukup menjadi sorotan publik, bukan hanya di Indonesia tetapi hingga level internasional.
- Instagram @jordiamat5
Kontribusinya untuk Timnas Indonesia tidak bisa disepelekan. Mereka dinilai bisa meningkatkan kualitas skuad Garuda.
Kendati demikian, sejumlah pengamat sepak bola, salah satunya Coach Justin menyoroti belum adanya arah tim nasional yang berkelanjutkan.
Dalam wawancara di YouTube bersama Kemal Palevi, Coach Justin menilai pemain diaspora hanya dikumpulkan untuk penguatan instan, tanpa adanya sistem jangka panjang atau filosofi permainan yang jelas dari federasi.
"Pemain diaspora kita belum ada blueprint. Pemain ini kan dikumpulin aja untuk memperkuat (Timnas Indonesia). Jadi, sekarang butuh waktu untuk menyatukan. Makanya tambah lama tambah cocok," kata Coach Justin.
- Tangkapan layar Youtube R66 Sports
Menyatukan antara pemain diaspora dengan pemain lokal juga bukan hal yang mudah karena beberapa perbedaan, seperti budaya, bahasa, dan gaya bermain.
Namun, menurut Coach Justin hal ini bisa diatasi seiring dengan berjalannya waktu, Kebersamaan, chemistry dan pemahaman antar pemain akan tumbuh.
Tapi, hal ini tetap membutuhkan arahan yang terstruktur dan konsisten, karena tanpa kerangka kerja yang jelas pemain diaspora hanya jadi solusi sementara tanpa dampak jangka panjang.
Selain itu, meski berpengalaman di luar negeri, sebagian besar pemain diaspora Indonesia belum tampil di liga top Eropa, sehingga kualitas tim nasional belum setara dengan negara elite.
Dengan kata lain, ekspektasi pecinta sepak bola tanah air harus disesuaikan dengan realita yang ada.
- Tim tvOnenews - Taufik Hidayat
"Gue sadar kekuatannya seperti apa, itu aja. Bahwa ini tim bukan tim tier 1 atau tier 2 Eropa. Ini tim punya keterbatasan, tapi keterbatasan itu harusnya bisa diatasi dengan berjalannya waktu," papar Coach Justin.
Namun, ia tetap optimistis kerja sama tim bisa tumbuh seiring proses adaptasi yang baik.
Load more