Timnas Indonesia Rasa Eropa, 'Kebanjiran' Pemain Termahal Se-ASEAN, Sementara Pemain Malaysia....
- instagram Jay Idzes
tvOnenews.com - Skuad Timnas Indonesia saat ini tidak hanya mencuri perhatian lewat performa apik di lapangan, tetapi juga mendominasi bursa transfer Asia Tenggara dengan nilai pasar pemain yang menjulang tinggi.
Menyusul keberhasilan melangkah ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, para pemain Garuda kian menjadi buruan klub-klub elite Eropa.
Tak hanya mencetak sejarah dengan mengungguli rival berat seperti Vietnam dan Filipina, Indonesia kini juga mencatatkan dominasi di bursa nilai pasar pemain ASEAN menurut data terbaru Transfermarkt per 16 Juni 2025.
Empat dari lima pemain termahal Asia Tenggara saat ini merupakan bagian dari skuad Timnas Indonesia. Di posisi teratas ada Mees Hilgers dengan nilai pasar mencapai 6,5 juta euro (sekitar Rp121,9 miliar).
Meski sedang dalam proses mencari klub baru setelah lima musim bersama FC Twente, Hilgers tetap mempertahankan valuasi tinggi.
Jurnalis sepak bola asal Belanda, Leon ten Voorde, yang telah mengikuti perkembangan Twente selama puluhan tahun, menyatakan belum ada tawaran untuk Hilgers.
“Saat ini belum ada tawaran konkret untuk Hilgers, tapi Twente sudah mulai mencari pengganti bahkan sebelum Hilgers hengkang.”
Peringkat kedua ditempati oleh Jay Idzes, kapten Timnas Indonesia dan bek andalan Venezia. Nilainya kini melonjak menjadi 5 juta euro (sekitar Rp94 miliar), naik drastis dari awal tahun yang hanya berada di kisaran 2,5 juta euro.
Lonjakan ini terjadi seiring performa impresif Idzes yang sukses memimpin Indonesia menembus fase lanjut Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kabar terakhir dari bursa transfer menyebutkan bahwa Idzes tengah dilirik oleh klub-klub Serie A seperti Fiorentina, Inter Milan, hingga Juventus.
Meski sempat dikaitkan dengan Udinese, mereka justru memilih mendatangkan Nicolo Bertola dari Spezia secara gratis.
Peringkat ketiga dalam daftar pemain ASEAN termahal juga masih ditempati pemain Timnas Indonesia, yakni Kevin Diks.
Pemain keturunan yang bermain di FC Copenhagen itu memiliki nilai pasar 5 juta euro**, sama dengan Jay Idzes.
Diks memang belum terlalu banyak tampil untuk Timnas Indonesia, tetapi kualitasnya di level klub menjadikan ia salah satu pemain bertahan paling bernilai tinggi di kawasan ini.
Di posisi keempat ada Emil Audero, penjaga gawang yang kini bermain untuk Palermo di Serie B Italia.
Meski baru mencatatkan dua caps bersama Timnas Indonesia, Audero tetap bernilai 3,2 juta euro (sekitar Rp60 miliar), menjadikannya kiper dengan nilai tertinggi di ASEAN saat ini.
Performanya di klub Italia itu disebut konsisten, dan Audero digadang-gadang akan menjadi penjaga gawang utama Garuda di masa mendatang.
- instagram Emil Audero
Naturalisasi Pemain Timnas Malaysia Anjlok?
Sementara itu, satu-satunya pemain non-Indonesia di lima besar adalah Imanol Machuca, striker naturalisasi asal Malaysia yang lahir di Argentina.
Nilainya kini turun menjadi 2,5 juta euro (Rp46,9 miliar) dari sebelumnya 3 juta euro, meskipun ia baru mencatatkan satu penampilan untuk Malaysia.
Machuca melakukan debutnya saat Malaysia menghadapi Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2027 pada 10 Juni 2025.
Penurunan harga ini diduga karena masih minimnya kontribusi dan belum konsistennya performa sang penyerang. Ia memiliki darah Malaysia dari sang ibu yang berasal dari Sabah.
Jika dibandingkan, nilai pasar Idzes kini unggul jauh dari striker andalan Malaysia tersebut, dan menjadikannya salah satu pemain bertahan dengan harga tertinggi di ASEAN, bahkan mendekati level bintang Asia Timur seperti Takehiro Tomiyasu dari Jepang.
Kenaikan harga Jay Idzes menegaskan bahwa Indonesia saat ini tidak hanya unggul secara kolektif, tetapi juga memiliki kekuatan individu yang sejajar dengan negara-negara elite Asia lainnya.
Dominasi Indonesia dalam daftar pemain termahal ASEAN memperlihatkan hasil nyata dari program naturalisasi yang tepat sasaran dan peningkatan kualitas kompetisi domestik serta pengelolaan pemain abroad.
Kini, Timnas Indonesia bukan hanya menakutkan di atas lapangan, tetapi juga menjadi kekuatan besar dalam bursa pemain regional dan bahkan perlahan masuk radar klub-klub papan atas Eropa. (udn)
Load more