Masyaallah meski Mencekam, Zaskia Mecca dan Artis Lain Indonesia Ikut Aksi "Global March to Gaza" Dukung Palestina: Risiko Tinggi!
- Instagram Zaskia Mecca
Jakarta, tvOnenews.com- Artis Zaskia Mecca dan Aktivis Indonesia lainnya ikut menyuarakan "Global March to Gaza".
Bukan sekadar hadir, artis seperti Zaskia Mecca dan aktivis dari berbagai Negara ikut beri bantuan untuk kemanusiaan dan keadilan umat muslim dan warga Palestina.

- Instagram Zaskia Mecca
Sekitar 10 warga negara Indonesia (WNI) didalamnya termasuk Zaskia Mecca, ikut aksi "Global March to Gaza". Banyak video yang berseliweran di sosmed dia membagikan makanan dan bertemu anak-anak.
Diketahui dari berbagai sumber, dalam aksi tersebut yang puncaknya pada 15 Juni 2025, ada ribuan peserta dari lebih dari 50 negara hadir untuk mendesak dibukanya akses misi kemanusiaan ke Gaza.
Muslimah bernama lengkap Zaskia Adya Mecca itu, memberikan kabar melalui Instagram Stories dan feednya menyebutkan situasi di sana cukup menegangkan.
Sebagaimana dipahami, dijelaskan dalam Antara bahwa Global March to Gaza merupakan gerakan solidaritas internasional yang mendorong dunia untuk tidak tinggal diam atas blokade dan kekejaman yang dialami rakyat Palestina, khususnya di Gaza.
Aksi ini menempuh jarak sekitar 50 kilometer dari pusat kota Kairo menuju Rafah, dengan risiko keamanan yang tinggi karena situasi geopolitik yang sangat sensitif.
"Kami pergi ke Cairo dalam rangka berpartisipasi #globalmarchtogaza dengan inisiatif sendiri, uang sendiri. Kami punya keprihatinan yang sama, 300 juta warga Indonesia, tidak ada delegasi resmi membela Palestina dengan aksi nyata mendobrak barikade Isriwil ? !," tulis Zaskia dalam unggahannya pada Minggu (15/6/2025), dikutip Selasa (17/6).
Zaskia Mecca Bagikan Situasi yang Mencekam
Siapapun tak pernah menduga, seperti apa kondisinya Zaskia Mecca dan aktivis lain yang ikut bergabung. Mereka hadir dengan niat dan mental yang bulat untuk Palestina.
Dalam unggahan ibu 6 anak tersebut, mengaku keputusannya nekat dan inisiatif sendiri.

- Instagram Zaskia Mecca
Bahkan Zaskia mengungkapkan, mereka telah resmi mendaftar sebagai peserta long march di bawah kontingen Malaysia. Pasalnya, pendaftaran perwakilan utama dari Indonesia telah ditutup.
Namun hal ini tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap terlibat. Setibanya di Kairo, situasi ia sebut terasa mencekam.
Banyak peserta dari negara lain, terutama dari Eropa, ditahan, bahkan dideportasi dari Bandara.
“Kami sign up sebagai peserta secara resmi, under kontingen dari Malaysia... Semua dokumen, briefing dari panitia sangat clear. Tapi panitia masih dalam proses negosiasi dengan pemerintahan Mesir yang cukup alot,” tulis Zaskia.
Alhamdulillah, beruntungnya rombongan dari Indonesia lolos dan berhasil masuk ke Hotel, meski langsung diawasi polisi.
“Di hotel malam-malam vibenya udah nggak enak. Ada polisi yang langsung mencatat semua paspor dan berbicara serius sambil melihat kami dengan staf hotel,” paparnya.
"Kami terkunci untuk bergerak. Sekitar 20 polisi, intel, mobil polisi bahkan mobil tahanan siap di depan bus, khusus disiapkan untuk kami ber-10,” cerita Zaskia lanjutnya.
Paling mengejutkan lagi, dalam pengawasan aparat, Mereka rombongan Indonesia harus berpura-pura sebagai 'Playing Tourist' agar tidak dicurigai.
Razia oleh para aparat untuk melakukan pengecekan data dan deportasi, dll. Disebut Zaskia cukup mencekam.
"Semua dokumen dan briefing panitia jelas: risiko tinggi, ditanggung masing-masing,” ujarnya.
Mari kita doakan seluruh aktivis yang sedang berjuang untuk Palestina diberikan keselamatan, terutama WNI di sana. (klw)
Load more