Nasib Atlet MMA Disinggung, Bukan Dapat Dukungan Malah Disuruh Mundur oleh Wali Kota, Netizen: Menyakiti Hati Rakyat!
- Instagram @ronald_siahaan_16
tvOnenews.com - Perjuangan atlet Mixed Martial Arts (MMA) dari Pematangsiantar, Sumatera Utara, tengah menjadi sorotan publik setelah pernyataan kontroversial dari Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi.
Bukannya mendapatkan dukungan moral maupun materiil, para atlet malah menerima ucapan yang dinilai meremehkan profesi mereka sebagai atlet.
Peristiwa ini mencuat setelah Ronald Siahaan, salah satu atlet MMA asal Pematangsiantar, menyampaikan kekecewaannya secara terbuka.
Ronald baru saja meraih kemenangan melalui keputusan juri atas lawannya.
Namun kemenangan tersebut justru diwarnai dengan luapan kekecewaannya terhadap pimpinan daerahnya.
Ronald mengaku sangat kecewa atas ucapan Wali Kota Siantar yang pernah dilontarkan saat menyambut kedatangan atlet junior MMA bernama Ajai Pasaribu beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan itu, Ajai yang merupakan junior Ronald datang untuk meminta dukungan kepada pemerintah daerah.
Alih-alih menerima dukungan, sang junior malah menerima ucapan yang membuat hati para atlet terluka.
Menurut pengakuan Ronald, Wali Kota Wesly Silalahi menyampaikan bahwa menjadi atlet tidak menjanjikan masa depan yang cerah, bahkan menyuruh Ajai untuk berhenti dan mencari pekerjaan lain.
Komentar inilah yang membuat Ronald tidak bisa menahan emosinya.
Dalam sebuah video yang kini viral di media sosial, Ronald meminta agar penyataannya direkam dan disebarluaskan.
Ia berharap masyarakat bisa mengetahui betapa minimnya apresiasi yang diterima oleh atlet-atlet di daerah, khususnya Pematangsiantar.
"Tolong rekam saya, ada satu kekecewaan saya. Minggu kemarin salah satu junior saya, Ajai Pasaribu, minta dukungan kepada Wali Kota Pematangsiantar. Saya hargai bapak, saya tidak akan sebut nama bapak. Kemarin adik saya minta dukungan, alangkah kecewanya saya mendengar dukungan bapak itu. Saya mendengar bapak menyuruh berhenti karena tidak ada uang. Omongan bapak harus dicabut dalam-dalam," ujar Ronald dengan nada penuh emosi.
Tak berhenti sampai di situ, Ronald juga menyampaikan bagaimana selama ini mereka berjuang keras demi bisa mengharumkan nama daerah.
Dirinya bahkan mengenakan kain Ulos Batak bertuliskan "Pematangsiantar" saat menyampaikan protesnya itu, sebagai bentuk kecintaan terhadap daerahnya.
"Kalian tidak tahu darah-darah kami di sini. Kami bertemu bapak karena kami bangga bertemu pemimpin daerah kami. Tapi bapak bilang, tidak ada atlet jadi kaya. Bagus kalian kerja di rumah saya, saya gaji. Saya sangat kecewa," ungkap Ronald.
Menurut Ronald, pernyataan seperti itu sangat menyakitkan bagi para atlet yang berusaha keras mengejar prestasi.
Ia bahkan menyebut bahwa masa depan atlet di Pematangsiantar akan suram jika para pemimpinnya memiliki pola pikir yang sempit terhadap profesi atlet.
“Saya sangat kecewa, berarti masa depan atlet di Pematangsiantar akan mati. Tolong hargai atlet di daerah manapun, tolong hargai atlet di Indonesia,” tambahnya lagi dengan nada tegas.
Kekecewaan Ronald ini rupanya turut dirasakan oleh banyak netizen.
Mereka ramai-ramai menyampaikan dukungan kepada Ronald dan atlet-atlet lainnya yang selama ini berjuang tanpa banyak perhatian dari pemerintah.
Kolom komentar di media sosial pun dipenuhi dengan kritik keras terhadap Wali Kota Pematangsiantar.
“Kalau nggak mau membantu, setidaknya diam saja, jangan menyakiti hati rakyat,” tulis seorang netizen yang geram dengan pernyataan wali kota di X.
“Dalem bener kata-katanya itu, nasib punya pemimpin pemikiran terbelakang ya begitu. Pikiran aja gak maju, gimana mau majukan daerahnya,” kritik netizen lain.
Tak sedikit pula yang menyoroti bagaimana negara sebenarnya memiliki banyak atlet berbakat, tetapi minimnya dukungan dari pemerintah membuat banyak talenta terbuang sia-sia.
“Sebenarnya negara kita punya banyak potensi atlet profesional, tapi sayang bakat mereka disia-siakan sama pemerintah sendiri,” kata netizen lainnya. (adk)
Load more