Berawal Tak Paham Negara Indonesia dan Takut Disunat, Pemain Naturalisasi Ini Berujung Mualaf di Indonesia: Saya Sendiri...
- dok.kolase tvOnenews.com
Usai jadi pemain naturalisasi ini mencari tahu dan teken kontrak. Setelah bermain di Indonesia, Escobar pun jatuh cinta dengan Indonesia.
Hal yang membuatnya terhipnotis keramahan masyarakat, dan kultur sepak bola yang kuat membuatnya betah tinggal di sini.
Bahkan setelah di Indonesia juga pertama kali Escobar mengenal tarkam. Dia sempat beberapa kali main tarkam dan mendapatkan penghasilan.
"Tarkam pertama kali dibayar Rp 1,5 juta sekali pertandingan. Main pertama kali di Tangerang dan seru. Cuma di Indonesia ada tarkam, di luar negeri gak ada," ungkapnya.
Kurang lebih setahun bermain di Indonesia, hal mengejutkan pun terjadi, Escobar yang dibesarkan dalam keluarga Katolik di Paraguay. Akhirnya, memutuskan untuk mualaf pada tahun 2015.
Pemain yang resmi menjadi WNI (Warga Negara Indonesia) sejak 2020, diketahui kerap berpindah-pindah klub, seperti Persija Jakarta, PSIS Semarang, Mitra Kukar, Persikabo, PSMS Medan, Persiraja Banda Aceh, Madura United, Persela Lamongan, dan Semen Padang.
Kini Escobar seorang mualaf yang memperkuat Persipa Pati dan bergabung sejak Desember 2024 lalu.
Sehubungan dengan keputusan yanh diambil, setelah lama berinteraksi dengan rekan-rekan muslim di timnya.
- Instagram/Silvio Escobar
Ia sempat kaget ketika tahu ada proses khitanan atau sunat. Sebagai syarat bahwa sudah baligh atau dewasa.
Tanpa sadar ia membayangkan dipotong akan membuatnya kehilangan alat kelamin atau semacamnya.
Hal itulah sempat buatnya tertahan, namun karena penasaran Silvio Escobar pun kembali bertanya kepada rekan-rekannya di Indonesia.
Alhamdulillah, pada 2015 akhirnya buatnya harus berani datang sendiri untuk sunat atau khitanan.
"Jumat pagi saya bangun, saya sendiri jalan untuk sunat. Saya datang di Klinik, saya masuk," katanya lagi.
"Semua suster di situ malu sekali. Tapi ya sudah masuk ya sudah. Terbuka saja," cerita Escobar sambil tertawa.(klw)
Load more