Pandit Vietnam Berani Remehkan 'Level' Timnas Indonesia: Jika Malaysia Lawan Indonesia, Saya Merasa Indonesia Tak Mampu Bersaing
- Kolase tvOnenews.com
Ia secara terbuka menyatakan keraguan bahwa Indonesia bisa bersaing jika bertemu Malaysia saat ini.
“Jika Malaysia melawan Indonesia, saya merasa Indonesia tidak akan mampu bersaing,” kata Quang Huy.
Menurutnya, gaya main cepat dan langsung ala Eropa yang ditampilkan Malaysia saat ini berada di level berbeda dengan Indonesia.
Padahal, Indonesia saat ini sedang dalam masa transisi besar usai lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebuah pencapaian historis.
Namun di sisi lain, langkah Indonesia ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027 masih belum resmi diamankan.
Meski peluangnya terbuka lebar karena status Indonesia sebagai satu dari lima tim terbaik runner-up zona Asia hingga pertengahan Juni 2025.
Skuad Garuda saat ini menduduki posisi ke-2 klasemen akhir Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde kedua, di bawah Jepang, sekaligus membuka peluang tampil di Piala Asia 2027 jika federasi Asia (AFC) mengadopsi format yang sama seperti sebelumnya.
Hal ini makin penting karena sejarah mencatat, Indonesia terakhir kali lolos ke Piala Asia secara beruntun pada era 2004 hingga 2007.
- PSSI
Naturalisasi dan Keresahan Vietnam
Quang Huy juga mengkritisi tren naturalisasi yang semakin marak di Asia Tenggara.
Ia menyebut bahwa FIFA mungkin tidak membayangkan skenario di mana generasi F3 dan F4 (keturunan) bisa menjadi pemain inti di tim nasional suatu negara hanya karena klaim keturunan yang tidak jelas.
“Ada kasus di mana latar belakangnya tidak jelas, tapi cukup mengaku sebagai orang Malaysia sudah bisa main. Situasi ini sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Vietnam pun kini mencoba mengikuti jejak Indonesia dan Malaysia dengan mulai membuka pintu naturalisasi. Pemain seperti Xuan Son, Nguyen Filip, dan Quang Vinh jadi contoh awal.
Namun menurut Quang Huy, langkah Vietnam masih tertinggal. “Kami sudah tertinggal dari Indonesia, dan kini makin jauh dari Malaysia,” tegasnya.
Dalam konteks ini, Timnas Indonesia yang sudah lebih dulu melakukan naturalisasi pemain Eropa seperti Jordi Amat, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, hingga Maarten Paes, tampak menjadi tolok ukur negara tetangga.
Load more