Bak Bumi dan Langit, Perbandingan Gaji Wataru Endo dengan Emil Audero, Siapa yang Paling Tinggi?
- Instagram Emil Audero / Wataru Endo
tvOnenews.com - Berapa perbandingan gaji Kapten timnas Jepang, Wataru Endo, dengan kiper Timnas Indonesia, Emil Audero? Ternyata nilainya jauh, bahkan diperkirakan seharga mobil sport.
Laga antara Timnas Indonesia melawan Jepang berakhir tragis bagi “Garuda” dengan skor telak 0–6 di Stadion Nasional.
Kekalahan ini seolah menegaskan jurang kualitas antara kedua tim. Jepang, yang menjadi kaptennya oleh Wataru Endo, menunjukkan kestabilan performa sepanjang jalannya babak kualifikasi Piala Dunia Asia 2026, sementara Indonesia berjuang keras menutup celah kelas.
Sebagai contoh, saat ini Jepang menempati posisi unggul di klasemen grup mereka, sedangkan Indonesia masih harus memupuk momentum demi peluang lolos lebih lanjut.
Lantas bagaimana perbandingan gaji pemain Timnas Jepang, Wataru Endo dan Emil Audero, kiper Timnas Indonesia? Berikut ulasannya.
Gaji Wataru Endo: Kapten Jepang yang Solid di Liverpool
Berdasarkan data terkini dari Capology dan Spotrac per musim 2024/25, Wataru Endo dikontrak Liverpool hingga Juni 2027 dan menerima gaji pokok sekitar £50.000 per pekan.
Atau setara ±£2,6 juta per tahun (gross), atau jika dirupiahkan nilainya mencapai Rp 58 Miliar.
Ini menempatkannya sebagai pemain tengah dengan bayaran moderat di skuat, jauh di bawah pemain top seperti Mohamed Salah (£400 k/mgg).
Berapa gaji Emil Audero, Kiper Timnas Indonesia
Menurut Transfermarkt, nilai pasar kolektif skuad Timnas Indonesia mencapai €30,95 juta (sekitar Rp547 miliar).
Bahkan berpotensi naik ke €36,8 juta jika beberapa naturalisasi diumumkan resmi mengungguli Malaysia yang berada di kisaran €3,78 juta.
Sebagai informasi, Emil Audero dipinjamkan Como 1907 ke Palermo hingga akhir musim 2024-2025. Kiper berdarah Indonesia itu pun membela Palermo di Serie B sejak Februari 2025 hingga musim berakhir.
Meski detail resmi soal gajinya di Palermo tidak diungkapkan secara publik, namun beberapa sumber menunjukkan bahwa Emil menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di klub tersebut untuk musim 2024–2025.
Sebelumnya, saat bermain untuk Sampdoria, Emil Audero dikabarkan menerima gaji tahunan sekira 1,2 juta euro atau sekitar Rp 22,282 miliar.
Kemudian di Como 1907, Emil dikabarkan menerima gaji sebesar 1,24 juta euro atau sekira Rp23 miliar.
Meskipun angka pasti soal bayaran Emil di Palermo tidak tersedia, akan tetapi disinyalir gajinya berada dalam kisaran yang serupa seperti saat di Sampdoria.
Pasalnya, Audero diketahui menyandang status sebagai pemain dengan bayaran tertinggi di klub.
Meski nilai transfer bukan sama dengan gaji per tahun, jika disetarakan kasar terhadap standar klub Eropa (sekitar 10–20% dari nilai pasar), Audero bisa jadi menerima imbalan tahunan dalam rentang Rp5–10 miliar.
Alias jauh di bawah penghasilan Endo di Liverpool (sekitar Rp42 miliar/tahun berdasarkan kurs saat ini).
Artinya, meskipun nilai pasar Audero tinggi untuk konteks regional, dari perspektif Eropa, profil gaji Endo masih jauh di atas tingkat gaji pemain Liga 1 Indonesia.
Sebaliknya, nilai pasar tertinggi pemain Timnas Indonesia, seperti Emil Audero (€3,2 juta), belum mencerminkan gaji yang seimbang bila dibandingkan standar Eropa.
Dugaan kasar menunjukkan pendapatan pemain Indonesia masih sekali hingga belasan kali lipat lebih rendah dari Endo.
Kemenangan telak 6–0 Jepang atas Indonesia mempertegas kekuatan skuat Jepang: telah mengumpulkan poin dominan di klasemen grup kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebaliknya, Indonesia tengah berada di posisi ketiga Grup C dan sangat bergantung pada hasil krusial melawan Australia untuk menjaga asa lolos.
Dari sisi finansial dan performa, Jepang dibantu kapten yang militan seperti Endo menunjukkan kestabilan.
Sementara Indonesia harus terus memperkuat tim, termasuk memaksimalkan skema naturalisasi dan konsistensi di Liga 1, untuk menutup gap tersebut. (udn)
Load more