Hajime Moriyasu 'Tak Puas' Jepang Bantai Timnas Indonesia 6-0? Moriyasu: Tujuan Kami Bukanlah menang di Asia
- Antara / instagram Mees Hilgers
tvOnenews.com - Timnas Jepang menutup babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan performa luar biasa saat menggilas Indonesia 6-0 di Stadion Suita, Osaka, pada Selasa.
Meski tampil dengan sejumlah pemain pelapis, pasukan Hajime Moriyasu menunjukkan dominasi total atas Garuda.
Dua gol dari Daichi Kamada (15', 45+5') menjadi pembuka dan penutup babak pertama, sementara Takefusa Kubo (19'), Ryoya Morishita (55'), Shuto Machino (58'), dan Mao Hosoya (80') melengkapi pesta gol Jepang.
Namun, pelatih Hajime Moriyasu justru memilih merendah usai kemenangan besar tersebut. Ia menegaskan bahwa timnya belum berada di level terbaik.
"Masih banyak yang perlu kami pelajari, dan baik para pemain maupun seluruh tim perlu meningkatkan kemampuan. Saya rasa kami perlu mengembangkan skill lagi di semua bidang," ujar Moriyasu seperti dikutip dari Gekisaka, Selasa (11/6).
Kemenangan atas Indonesia diraih Jepang dengan formasi yang sangat berbeda dibanding laga sebelumnya.
Moriyasu hanya mempertahankan dua pemain utama dari kekalahan 0-1 melawan Australia, yaitu Kaishu Sano dan Daichi Kamada.
Selebihnya, ia merombak total susunan pemain, memberi kesempatan kepada pemain-pemain seperti Keisuke Osako, Kota Takai, Ryoya Morishita, hingga Shunsuke Mito.
Bintang-bintang seperti Kaoru Mitoma, Takumi Minamino, Ritsu Doan, hingga Hidemasa Morita bahkan tidak dipanggil sama sekali.
- YouTube
“Ini hasil dari komitmen pemain untuk terus berkembang setiap hari dalam karier mereka,” tambah Moriyasu.
Meski sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 sejak Maret lalu usai mengalahkan Bahrain di Stadion Saitama, Jepang tetap tampil konsisten dan ambisius dalam menyelesaikan babak kualifikasi.
Moriyasu menegaskan, kemenangan besar atas Indonesia bukanlah akhir dari target mereka.
"Tentu saja kami ingin menang, tetapi satu-satunya tujuan kami bukanlah menang di Asia. Saya pikir bagus bahwa para pemain keluar dari zona nyaman mereka dan mencoba untuk berkembang, tidak hanya dengan mencetak satu poin dalam permainan, tetapi dengan terus mengambil poin berikutnya dan peluang berikutnya," jelasnya lagi.
Sementara Jepang bersiap menghadapi lawan-lawan kuat seperti Meksiko dan Amerika Serikat dalam FIFA Match Day September nanti.
Serta tampil di Piala Asia Timur pada Juli melawan Korea Selatan, China, dan Hong Kong, Timnas Indonesia masih berkutat dengan tantangan yang lebih mendasar: membangun mental dan teknik di level tertinggi Asia.
Meski kalah telak dari Jepang, Indonesia sempat menunjukkan performa positif saat menaklukkan China 1-0 di laga sebelumnya.
- Timnas Indonesia
Kemenangan itu menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan skuad Garuda di bawah asuhan Patrick Kluivert, karena untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, Indonesia mampu mengalahkan China di kualifikasi Piala Dunia.
Namun perbedaan kualitas antara Indonesia dan Jepang sangat terlihat jelas di Osaka.
Jika Jepang dengan tim lapis keduanya bisa membombardir gawang Indonesia enam kali tanpa balas, maka Garuda belum cukup stabil untuk bersaing di level elite Asia.
Kemenangan atas China memang membanggakan, tetapi juga memperlihatkan bahwa langkah ke depan masih panjang.
Dengan pencapaian Jepang yang sudah lolos ke Piala Dunia untuk kedelapan kalinya sejak debut pada 1998, Timnas Indonesia masih dalam fase penguatan fondasi.
Pertandingan melawan Jepang seharusnya menjadi refleksi bagi para pemain dan pelatih, bahwa untuk bisa tampil di Piala Dunia, dibutuhkan kerja keras jangka panjang dan pembinaan yang sistematis. (udn)
Load more