Posko Ormas Hercules Terlanjur Rata dengan Tanah, GRIB Jaya Akhirnya Jujur Sebenarnya Ogah Duduki Lahan BMKG jika...

tvOnenews.com - Perwakilan tim advokasi dan hukum GRIB Jaya berikan pernyataan tegas terkait pembongkaran markas ormas Hercules di lahan yang disengketakan BMKG.

Nama Hercules dan GRIB Jaya kembali menjadi sorotan publik karena terseret kasus sengketa lahan dengan BMKG di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

GRIB Jaya disebut-sebut telah menduduki lahan milik BMKG secara tanpa izin sampai membangun posko di sana.

Setelah posko GRIB Jaya tersebut sudah dibongkar oleh aparat, perwakilan ormas Hercules itu memberikan pernyataan tegas.

Perwakilan GRIB Jaya dalam konferensi pers menegaskan bahwa sengketa atas lahan antara pihak BMKG dan ahli waris memang sudah berlangsung lama.

Hingga akhirnya pihak ahli waris memberikan kuasa kepada GRIB Jaya untuk memberikan perlindungan hukum atas sengketa tersebut.

Menurut keterangan dari pihak kepolisian, GRIB Jaya dalam 3 tahun terakhir menyewakan lahan tersebut kepada pelaku usaha lainnya.

Hika TA. Putra sebagai juru bicara tim hukum dan advokasi DPP GRIB Jaya mencoba menjelaskan akar permasalahan ini.

Menurut penjelasan Hika, kehadiran GRIB Jaya di lahan tersebut bukan tanpa sebab.

Pihak ahli waris lah yang meminta agar GRIB Jaya memberikan perlindungan hukum terkait sengketa tanah melawan pihak BMKG.

Oleh sebab itu, Hika mengingatkan agar tidak selalu menyalahkan kehadiran GRIB Jaya dalam kasus ini.

"Kami tidak ingin momentum bahwa ini tim advokasi adalah dari GRIB kemudian seolah-olah langsung dibuat narasi GRIB yang selalu salah, ahli waris yang selalu salah," tegas Hika sebagai perwakilan ormas Hercules, seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube TV GRIB.

Bukan tanpa alasan GRIB Jaya mau menangani kasus sengketa lahan ini.

Hika mengungkapkan bahwa tim hukum dan advokasi GRIB Jaya di setiap tempat memang kerap mendapat keluhan dari warga.

Para warga tersebut datang kepada GRIB Jaya untuk meminta bantuan atas masalah hukum yang sedang mereka alami.

"Tolong, kasihan, di DPP GRIB, di tempat-tempat di mana GRIB berada, itu ada tim hukum dan advokasi,"

"Mereka menerima keluhan-keluhan masyarakat, mereka menerima pemaparan dari orang-orang terzalimi supaya mereka bisa dibantu," lanjutnya.

Salah satunya adalah sengketa lahan dengan BMKG yang sedang viral ini.

Hika menegaskan bahwa GRIB Jaya tidak serta merta mengabulkan permintaan perlindungan hukum dari warga yang datang.

Menurutnya, pihak GRIB Jaya pasti akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sehingga tidak asal menduduki suatu lahan.

Secara tegas Hika menyebutkan bahwa GRIB Jaya tidak akan mengambil langkah tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu akar permasalahannya.

"Kita juga periksa, kita bukan orang gila yang membabi buta hanya terima ambil dudukin, tidak," tegas Hika.

Sama halnya dalam kasus sengketa lahan dengan BMKG, pihak GRIB Jaya mengaku sudah memeriksa akar permasalahannya dan tidak akan menduduki lahan tersebut jika bukan karena kuasa dari ahli waris.

"Tapi kita berani mengambil kuasa karena kita sudah mempelajari dari awal sampai akhir," ujar Hika.

Oleh sebab itu, Hika menegaskan bahwa seharusnya penyelesaian sengketa lahan BMKG ini bisa diselesaikan lewat jalur hukum yang semestinya tanpa langsung menuduh pihak GRIB Jaya yang salah.

(far)

Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini