Bukan ke Prancis Apalagi Turki, Megawati Hangestri Sudah Beri Isyarat Klub Tujuan Berikutnya usai Proliga 2025: Saya Mau Pergi ke...
tvOnenews.com - Tugas Megawati Hangestri bersama Gresik Petrokimia di pentas Proliga 2025 telah rampung.Â
Meski sempat menuai kritik tajam karena gagal meloloskan tim ke partai puncak, sang "Megatron" tetap tampil gemilang dengan membawa Gresik Petrokimia finis di posisi ketiga.Â
Capaian ini sekaligus mengakhiri kiprah Megawati di musim pertamanya bersama tim berjuluk "The Bulls" itu.
Megawati menjalani debutnya di Proliga 2025 bersama Gresik Petrokimia setelah dua musim membela Jung Kwan Jang Red Sparks di Liga Voli Korea.Â
Kepulangan sang bintang ke tanah air sempat mengejutkan publik, mengingat sebelumnya ia dikabarkan tengah diminati klub-klub dari Jepang dan Turki.Â
Namun, Mega memilih kembali ke Indonesia demi tampil di Proliga dan memberi pengalaman baru untuk tim lokal.
Pada final four Proliga 2025, Petrokimia gagal menembus grand final setelah kalah dari Jakarta Pertamina Enduro.Â
Namun, mereka berhasil menebus kegagalan itu dengan mengamankan posisi ketiga.Â
Di laga puncak, Jakarta Pertamina Enduro keluar sebagai juara setelah mengalahkan Popsivo Polwan dalam straight set (26-24, 25-22, 15-16) di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (10/5/2025).Â
Pertamina diperkuat oleh rising star Junaida Santi dan megabintang Jordan Thompson, yang disebut-sebut sebagai "penerus Megawati."
Pasca turnamen, masa depan Megawati kembali jadi perbincangan hangat. Banyak yang menduga ia akan mencoba peruntungan di liga top dunia seperti Jepang, Turki, bahkan Amerika Serikat.Â
Apalagi, mantan rekan setimnya di Red Sparks, Giovanna Milana, sempat mengajak Mega untuk bergabung ke liga Amerika.Â
Â
"Gia nawarin juga diajak main di liga Amerika kalau aku mau," ujar Megawati, dikutip dari kanal YouTube Tribun.
Meski tertarik, Megawati belum sepenuhnya yakin untuk segera hijrah ke Amerika. Ia merasa masih perlu meningkatkan kemampuan sebelum melangkah ke kompetisi yang lebih tinggi.Â
"Banyak yang harus aku perbaiki untuk melangkah ke liga yang lebih baik lagi, harus mencari banyak pengalaman di Asia dulu mungkin, tapi kita nggak tau kalo rejeki juga kita bisa coba langsung ke sana, mungkin aku bisa nekat aja," tuturnya.
Namun, tak lama setelah pernyataan tersebut, Mega mengisyaratkan perubahan arah.Â
Dalam wawancara bersama tvOne pada program Apa Kabar Indonesia Siang (17/04/2025), ia menyebut bahwa kemungkinan besar akan melanjutkan karier di luar negeri, namun tak terlalu jauh dari Indonesia.Â
"Ke depannya aku belum tahu kemana, cuma aku mungkin tetap bermain ke luar negeri, mungkin yang dekat aja dan liganya yang pendek aja," ucapnya.
Saat ditanya lebih lanjut soal klub tujuan, atlet voli asal Jember itu memilih merahasiakannya. Ia hanya memberi petunjuk bahwa semua akan diumumkan di waktu yang tepat.Â
"Nunggu aja, rahasia, nanti akan tahu sendiri," katanya sambil tersenyum.
Melihat pernyataan tersebut, kemungkinan Megawati kembali ke liga Asia Tenggara cukup besar.Â
Sebelum tenar di Korea, ia pernah memperkuat Supreme Chonburi di Thailand dan Ha Phu Thanh Hoa di Vietnam pada periode 2020–2022.Â
Kedekatan geografis dan durasi liga yang relatif singkat bisa jadi pertimbangan utama Megatron untuk memilih dua negara itu sebagai pelabuhan berikutnya.
Sementara itu, agennya di Korea, Kim Seong-hoon, sebelumnya sempat menyebut bahwa Megawati dilirik klub dari Jepang dan Turki.Â
Jika merapat ke Turki, Mega akan menyusul jejak pevoli ASEAN seperti Ajcharaporn Kongyot, Chatchu-on Moksri (Thailand), dan Tran Thi Thanh Thuy (Vietnam) yang sukses merumput di liga elit Eropa tersebut.
Dengan berakhirnya kontrak bersama Petrokimia Gresik, Megawati pun berada di persimpangan penting dalam kariernya.Â
Apakah ia akan mengejar tantangan di benua Eropa? Atau kembali ke liga Asia untuk mempertajam skill sebelum terjun ke level lebih tinggi?
Yang jelas, langkah selanjutnya dari pevoli asal Jember ini tengah dinantikan oleh publik dan penggemar voli Tanah Air.Â
Apapun keputusan yang diambil Megawati Hangestri setelah Proliga 2025, satu hal yang pasti: ia tetap menjadi ikon penting dalam perkembangan bola voli Indonesia ke tingkat dunia. (udn)
Load more