Ormas Hercules Merasa Dizalimi Aparat dalam Sengketa Lahan BMKG, GRIB Jaya: Kami Ini Membela Orang Miskin

tvOnenews.com - Belakangan ini publik dihebohkan dengan kisruh sengketa lahan antara BMKG dengan ormas Hercules, GRIB Jaya di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Diketahui bahwa sudah lama GRIB Jaya telah menguasai lahan tersebut dan mengadakan banyak kegiatan di sana.

Selama tiga tahun terakhir, GRIB Jaya banyak mengadakan kegiatan di tanah tersebut.

Terkait dengan kasus ini, polisi telah menangkap belasan anggota GRIB Jaya yang diduga menduduki lahan BMKG.

Menurut keterangan kepolisian, GRIB Jaya telah tanpa izin melakukan penguasaan lahan hak milik BMKG yang kemudian disewakan kepada beberapa pengusaha lokal.

Diketahui ada aliran dana ke oknum GRIB Jaya sebagai pungutan terkait dengan penggunaan lahan tersebut.

Melalui sebuah konferensi pers, pihak GRIB Jaya pun buka suara terkait sengeketa tanah ini.

Wilson Colling sebagai ketua tim hukum dan advokasi GRIB Jaya mempertanyakan soal tindakan aparat yang melakukan pembongkaran paksa terhadap bangunan GRIB Jaya di lokasi tanah BMKG.

Tim hukum GRIB Jaya tersebut bahkan sampai membawa-bawa nama Prabowo sebagai presiden.

"Oleh karenanya saya berbicara di sini, kalau Presiden Prabowo mengatakan bahwa dia adalah presidennya rakyat orang miskin, saat ini harus dia tampil, ini momentum," tegas Wilson Colling sebagai perwakilan ormas Hercules, seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube TV GRIB.

Wilcon Colling menyayangkan tindakan aparat penegak hukum yang dinilai telah melakukan intimidasi.

"Presiden sudah mengatakan aparat penegakan hukum, TNI, Polri, seragam, sepatu, pangkatmu adalah uang rakyat, jangan kamu intimidasi rakyat," ujar Wilson Colling.

Wilson Colling menegaskan bahwa rakyat terdzolimi di dalam sengketa ini.

"Ini warga terzalimi loh," tegas Wilson Colling.

"Saya juga udah nonton videonya, bahwa mereka didatangi tentara, kenapa itu tidak ditindak, tentara kan untuk melindungi semua orang," lanjutnya.

Pihak GRIB Jaya mempertanyakan soal kehadiran aparat yang justru datang untuk melakukan eksekusi tanah sengketa.

"Kenapa mereka hadir di situ dan meratakan seluruh bangunannya, sekarang saya dengar hari ini diratakan lagi, perintah eksekusinya mana?" ujar Wilson Colling.

Menurut pengakuan pihak GRIB Jaya, mereka dalam kasus ini justru membela orang miskin.

"Kami ini membela orang miskin," kata Wilson Colling.

Di dalam kesempatan tersebut, tim kuasa hukum GRIB Jaya juga menyinggung soal tindakan negara yang justru dianggap sebagai preman merespon kasus sengketa lahan BMKG.

(far)

Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini