Dikenal Sebagai Preman Paling Ditakuti, John Kei Justru Minta Satu Hal ini dari Anak-anaknya: Kamu Jangan…
- YouTube
tvOnenews.com - Nama John Kei tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Sosoknya sudah melegenda sebagai salah satu preman paling disegani di Tanah Air, khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Pria yang dikenal sebagai "Godfather Jakarta" ini bukan hanya dikenal karena sepak terjangnya di dunia premanisme.
Tetapi juga karena sejumlah kasus hukum yang pernah menyeret namanya, termasuk kasus pembunuhan dan kekerasan bersenjata.
John Kei sempat mendekam di penjara Nusakambangan, sebuah lembaga pemasyarakatan dengan pengamanan ketat yang dikenal sebagai tempat bagi narapidana kasus-kasus berat.
Kehidupan keras di jalanan dan jeruji besi menjadi bagian dari sejarah hidupnya yang penuh kontroversi.
Namun, di balik citra sangar dan reputasi mengerikan itu, John Kei justru menyimpan sisi lain sebagai seorang ayah yang penuh harapan terhadap masa depan anak-anaknya.
Putra bungsunya, Keiland Refra, sempat membongkar sisi lain dari sang ayah dalam sebuah wawancara.
Ia menceritakan peristiwa-peristiwa kelam yang pernah dilalui sang ayah, termasuk insiden bacok-bacokan di sebuah kafe di Jakarta Selatan.
Kejadian tersebut menjadi momen penting yang membuat nama John Kei semakin ditakuti dan juga menjadi awal dari masuknya ia ke dunia penjara.
"Bokap cuma berdua, tapi bisa ngelawan 7 sampai 8 orang. Akhirnya papa kena kasus pembunuhan dan masuk penjara," cerita Keiland seperti dilansir dari JakartaUncensored.
Namun, meski dikenal brutal dan kejam dalam dunia premanisme, John Kei ternyata punya prinsip yang sangat tegas soal masa depan anak-anaknya.
Keiland menyebut bahwa ayahnya sangat menekankan pentingnya pendidikan dan pergaulan yang sehat.
Ia tidak ingin anak-anaknya tumbuh dengan jalan yang sama seperti dirinya.
“Bokap selalu bilang, kamu nongkrong jangan mentang-mentang anak papa terus kamu pamer,” ungkap Keiland menirukan pesan ayahnya.
“Bokap ngajarin kamu berbaur aja, saling menghargai sama mereka dan dengan kayak gitu mereka juga menghargai," sambungnya.
Lebih lanjut, Keiland mengungkap bahwa ayahnya sangat anti dengan perilaku negatif di sekolah.
John Kei bahkan melarang keras anak-anaknya untuk terlibat dalam tawuran, kenakalan remaja, atau tindakan tidak disiplin.
“Bokap gak mau anak-anaknya nakal di sekolah. Gak ada tuh cerita anaknya John Kei cabut sekolah atau ikut tawuran. Bokap tegas banget soal itu,” tutur Keiland.
Meskipun sering absen dalam kehidupan keluarganya karena keluar masuk penjara, John Kei tetap menanamkan nilai-nilai penting ke anak-anaknya.
Ia hanya minta satu hal: anak-anaknya belajar dan terus belajar. Tak heran bila kini beberapa anak John Kei sukses dalam pendidikan.
Salah satu anaknya bahkan berhasil lulus dengan predikat cumlaude dari Universitas Trisakti.
“Bokap tuh maunya anak-anaknya lebih dari dia, jangan sampai nasibnya kayak bokap,” tambah Keiland.
Keiland sendiri kini tengah menekuni dunia tinju dan bercita-cita menjadi petinju profesional.
Keputusannya ini pun mendapat dukungan penuh dari sang ayah. Walau dulu John Kei sempat berharap anaknya jadi anggota Kopassus, ia tetap memberi restu selama Keiland bertanggung jawab terhadap pilihannya.
“Bokap sekarang suruh gue fokus aja di boxing. Apapun yang penting tanggung jawab dan gak bikin masalah,” kata Keiland menutup ceritanya.
Hal ini menunjukkan bahwa di balik citra menyeramkan seorang John Kei, tersimpan sisi lain yang jauh dari dugaan publik.
Seorang ayah yang keras, namun tetap peduli pada masa depan anak-anaknya. (adk)
Load more