Top 3 Sports: Megawati Hangestri Akui Gaji di Red Sparks Kecil, Megatron Cuma Main Sebulan di Petrokimia Gresik? dan Legenda Voli Korea Jujur Soal 'Level' Megawati Hangestri di Korea Selatan
- KOVO
tvOnenews.com - Top 3 artikel sports seputar voli yang paling banyak dibaca hari ini mulai dari Megawati Hangestri blak-blakan soal gaji, hingga legenda voli Korea yang akui level Megatron.
Karier Megawati Hangestri Pertiwi terus menyedot perhatian publik. Setelah dua musim mencetak sejarah di Korean V-League bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Megawati kini memilih kembali ke Indonesia.
Namun bukan hanya kepulangannya yang menggemparkan, melainkan juga pengakuan jujurnya soal ketimpangan gaji yang ia alami selama merumput di Korea.
Dalam sebuah wawancara, Mega menyatakan bahwa pemain lokal Korea menerima bayaran jauh lebih tinggi darinya, meskipun ia tampil sebagai bintang utama.
Di sisi lain, Megawati kini langsung bergabung dengan Petrokimia Gresik di ajang Proliga 2025.
Meskipun hanya dikontrak satu bulan untuk tampil di babak final four, rumor mengenai statusnya sebagai pemain termahal di liga voli Indonesia mencuat.
Meski enggan menyebut angka pasti, Mega mengakui bahwa kemungkinan besar dirinya memang menerima bayaran tertinggi, menandai transisi dari bintang Korea ke diva lokal.
Sementara itu, pujian mengalir deras dari legenda voli Korea, Cha Sang-hyun. Lewat kanal YouTube SBS Sports, Cha menyebut Megawati sebagai pemain kuarter Asia dengan kualitas terbaik yang pernah ia lihat.
Bahkan pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, sampai menangis mengantar kepergian Mega di bandara, sebuah momen emosional yang viral di kalangan pecinta voli.
Berikut top 3 artikel sports yang sudah dirangkum tim tvOnenews.com:
1. Megawati Bongkar Gaji di Red Sparks: “Saya Merahasiakan…”
Megawati akhirnya mengungkap sisi kelam di balik gemerlap kariernya di Korea Selatan. Meski dikenal sebagai ikon baru Red Sparks dan langganan top skor, ia mengaku gajinya masih jauh di bawah pemain lokal.
“Kalau di Korea enggak (lebih tinggi), karena pemain Korea lebih besar gajinya bahkan berkali-kali lipat daripada aku,” ungkapnya dalam wawancara di tvOne.
- KOVO
Sinyal bahwa ia bisa mendapat penghasilan lebih baik di Indonesia pun menguat. Isu kepulangannya sempat dikaitkan dengan kesehatan ibunya, namun Mega membantah tegas.
“Mama saya sehat-sehat saja,” katanya di Jember. Ia memilih kembali karena alasan pribadi, termasuk keinginan untuk menikah dengan sang kekasih, Dio Novandra, seperti diungkap media Korea MHN Sports.
Megawati juga akhirnya diumumkan bergabung dengan Gresik Petrokimia, meski sebelumnya merahasiakan hal itu: “Saya juga meminta pihak Petrokimia untuk merahasiakan kontrak ini sebelum hari H launching,” jelasnya.
2. Kontrak Satu Bulan, Gaji Megawati Diduga Tertinggi di Proliga
Hanya tampil satu bulan bersama Petrokimia Gresik di Proliga 2025, Megawati langsung disebut-sebut sebagai pemain dengan bayaran tertinggi di liga. Saat ditanya tentang hal ini, Mega tak menampik.
“Kalau di Indonesia mungkin iya (paling mahal),” ujarnya dalam kanal tvOneNews.
Di Korea, ia pernah menerima USD 150 ribu per musim (sekitar Rp2,4 miliar), tapi tetap bukan yang tertinggi karena statusnya sebagai pemain kuarter Asia.
Mega sebelumnya memperkuat Jakarta BIN dengan bayaran yang diduga mencapai Rp75–125 juta per bulan.
Kini, meski baru bergabung dengan Petrokimia Gresik dan sedang pemulihan cedera, ia tetap jadi pusat perhatian.
“Mungkin minggu depan aku akan gabung bersama mereka,” ucapnya. Terlepas dari durasi kontraknya yang singkat, efek kehadirannya di lapangan begitu besar, mempertegas statusnya sebagai aset berharga voli Indonesia.
3. Legenda Voli Korea: “Belum Ada Pemain Asia yang Selevel Megawati”
Legenda voli Korea, Cha Sang-hyun, memberi penghormatan setinggi langit untuk Megawati. Dalam tayangan SBS Sports, ia memuji profesionalisme dan kualitas teknis Mega.
- Kolase tim tvOnenews
“Mega luar biasa saat bermain, dan sikapnya juga mencerminkan kualitas tinggi,” ujarnya.
Cha bahkan menyebut belum ada pemain kuarter Asia yang bisa menyamai level Megawati: “Hingga membuat Anda bertanya-tanya apakah ada pemain Asia lain yang bisa menandingi Mega,” tambahnya.
Prestasi Megawati di Red Sparks memang mengesankan: 867 poin di musim pertama dan lebih dari 760 poin di musim kedua.
Ia juga membawa Red Sparks ke semifinal playoff. Kepulangannya ke Indonesia bahkan membuat pelatih Ko Hee-jin menangis di Bandara Incheon.
“Air mata yang keluar dari seorang pria itu benar-benar dari dalam hati,” kata Cha. Meski momen itu menuai candaan, reaksi emosional pelatih membuktikan betapa besarnya pengaruh Megawati bagi timnya. (udn)
Load more