Memangnya Boleh Ganti Angin Ban Mobil Pakai Campuran Angin Biasa dan Nitrogen? Hati-hati Salah Langkah Bisa Jadi Mobil Anda…
- Istockphoto
tvOnenews.com - Saat mengganti ban mobil dengan yang baru, pemilik kendaraan sering dihadapkan pada pertanyaan: lebih baik mengisi ban dengan angin biasa atau nitrogen?
Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, namun para ahli lebih merekomendasikan penggunaan nitrogen untuk performa ban yang lebih optimal.
Keunggulan Nitrogen Dibandingkan Angin Biasa
Menurut Surya Dharma, Sales & Marketing Manager PT Elang Perdana Tyres, produsen ban Accelera, nitrogen lebih stabil terhadap perubahan suhu dibandingkan angin biasa.
Hal ini dikarenakan molekul nitrogen lebih besar dan lebih padat, sehingga tekanan dalam ban tetap lebih konsisten meskipun mengalami perubahan suhu akibat gesekan dengan aspal.
“Ketika ban bergulir dalam kecepatan tinggi, tekanan angin tidak akan bertambah secara signifikan jika menggunakan nitrogen,” jelas Surya melansir dari GridOto.
Dengan stabilitas ini, risiko tekanan ban naik secara drastis yang dapat memengaruhi handling kendaraan menjadi lebih kecil.
Selain itu, nitrogen juga lebih tahan terhadap kebocoran dibandingkan angin biasa. Penggunaan angin biasa pada suhu rendah dapat menyebabkan tekanan angin berkurang lebih cepat, sehingga ban tampak lebih kempis.
Sementara itu, nitrogen mempertahankan tekanannya lebih lama karena molekulnya lebih sulit keluar melalui pori-pori karet ban.
Berapa Rekomendasi Penggantian dan Tekanan Angin yang Ideal?
- Istockphoto
Berdasarkan rekomendasi dari Auto2000 dan GridOto, disarankan untuk rutin memeriksa tekanan angin ban setidaknya dua minggu sekali agar performa ban tetap optimal.
Untuk kendaraan penumpang, tekanan angin ideal berkisar antara 28-35 psi, tergantung jenis dan beban kendaraan.
Jika menggunakan nitrogen, pengecekan bisa dilakukan dalam rentang waktu yang lebih lama karena tekanan angin lebih stabil.
Selain itu, beberapa bengkel resmi seperti Auto2000 dan dealer-dealer resmi merek mobil tertentu juga menyediakan layanan pengisian nitrogen dengan standar yang lebih terjamin dibandingkan pengisian di tempat biasa.
Pengisian nitrogen di bengkel resmi memastikan kualitas nitrogen lebih murni, tanpa campuran udara biasa yang dapat mengurangi efektivitasnya.
Risiko Mencampur Angin Biasa dengan Nitrogen
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah boleh mencampur nitrogen dengan angin biasa?
Secara teknis, mencampur keduanya tidak menyebabkan ledakan atau kerusakan serius pada ban. Namun, mencampurkan nitrogen dengan angin biasa akan mengurangi manfaat nitrogen itu sendiri.
- Istockphoto
Ketika nitrogen dicampur dengan udara biasa, stabilitas tekanannya akan berkurang dan molekul udara yang lebih kecil lebih mudah keluar dari ban, sehingga tekanan lebih cepat menurun.
Selain itu, udara biasa mengandung uap air yang dapat menyebabkan korosi pada pelek dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengisi ulang nitrogen secara penuh jika sebelumnya sudah menggunakan angin biasa.
Mengisi ban dengan nitrogen memberikan banyak keuntungan, seperti stabilitas tekanan yang lebih baik, mengurangi risiko ban kempis, serta meningkatkan umur pakai ban dan efisiensi bahan bakar.
Sementara itu, penggunaan angin biasa tetap dapat dilakukan, namun perlu lebih sering dilakukan pengecekan dan pengisian ulang.
Jika ingin merasakan manfaat maksimal dari nitrogen, sebaiknya tidak mencampurnya dengan angin biasa dan mengisi ulang nitrogen di bengkel resmi yang terpercaya. (udn)
Load more