Kedapatan 'Agungkan' Kebaikan Cabup Ponorogo, Gus Miftah Balas Sindiran Jamaah soal Dapat 'Untung', Bahas Lagi Momen Lepas Jabatan: Cair Matamu!
- YouTube/GusYusufChannelTegalrejo
Menurutnya, kelompok Islam garis keras yang diidentikkan dengan gerakan 212 tidak seharusnya berada di lingkaran istana.
"Saya nggak mau orang seperti 212 berada di lingkungan bapak," tambahnya.
Sikap Gus Miftah yang terbuka soal dukungannya kepada Prabowo menunjukkan posisinya yang tidak sekadar mendukung tanpa alasan.
"Coba Anda bayangkan kalau orang kayak saya nggak masuk di lingkungan Pak Prabowo, orang-orang Islam aliran keras besok masuk Istana Negara tiba-tiba takbir, bubar negara ini," ucap Gus Miftah terang-terangan.
Ia menilai, stabilitas bangsa dapat terganggu jika kelompok-kelompok tertentu mendapatkan akses ke lingkaran kekuasaan.
Pernyataan tersebut menimbulkan berbagai reaksi di tengah masyarakat. Beberapa pihak memuji keberanian Gus Miftah, sementara yang lain menganggap pernyataannya sebagai bentuk intoleransi terhadap kelompok tertentu.
Curahan hati Gus Miftah ini mencerminkan kompleksitas relasi antara agama dan politik di Indonesia. Sikapnya yang tegas terhadap kelompok tertentu menambah dimensi baru dalam perdebatan politik menjelang Pilpres 2024.
Netizen pun memberikan beragam komentar terhadap pernyataan Gus Miftah.
Sementara itu, belum ada tanggapan resmi dari pihak Prabowo Subianto terkait klaim syarat yang diajukan oleh Gus Miftah. (asl)
Load more