Sebelum Pemukulan, Terungkap Kata-kata Arogan yang Keluar dari Mulut Mamah Lady Aurellia, Terekam Suaranya Singgung-singgung Jalur Polisi: Kamu Mau Lewat Mana?
- ist
Namun, upaya penjelasan tersebut tampaknya tidak diterima oleh pihak yang diduga Sri Meilina, yang terus menyampaikan ancaman dan kritik.
"Percuma kamu berpendidikan tinggi, tapi dengan orang tua kamu melawan. Saya ini sarjana hukum loh," ujar suara wanita tersebut.
Pada rekaman lain, terdengar suara pria lain yang diduga merupakan Fadillah alias Datuk, yang mengatakan, "Diam kau, ponakan aku itu, tahu dak?"
Rekaman ini diduga menjadi bagian dari situasi yang memanas dan berujung pada pemukulan terhadap Lutfhi.
- ist
Penganiayaan Dokter Koas
Sebelumnya, Muhammad Lutfhi, yang merupakan ketua koas Universitas Sriwijaya, menjadi korban penganiayaan.
Kejadian bermula ketika Lutfhi, setelah menyelesaikan jadwal jaga stase anak pada pukul 16.00 WIB, menerima telepon dari ibu mahasiswi, yang memintanya untuk membahas ulang jadwal piket anaknya.
Dalam pertemuan tersebut, diduga terjadi kesalahpahaman yang berujung pada pemukulan oleh sopir keluarga, Fadillah alias Datuk.
Saksi menyebut bahwa pertemuan ini awalnya berlangsung untuk mendiskusikan perubahan jadwal piket.
Namun, ketika ibu mahasiswi merasa tidak direspons dengan baik, sopir keluarga tersebut naik pitam dan melakukan tindakan kekerasan terhadap Lutfhi.
Akibat penganiayaan ini, Lutfhi mengalami luka lebam di pelipis kiri dan memar di sekitar mata. Audi, kakak korban, menyebutkan bahwa kondisi Lutfhi masih dirawat di rumah sakit.
Lutfhi, yang merupakan mahasiswa perantau dari Jakarta, tinggal bersama saudara di Palembang.
Penetapan Tersangka
Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) menetapkan Fadillah alias Datuk sebagai tersangka pada Sabtu (14/12/2024).
Dalam rilis yang digelar di Polda Sumsel, Datuk terlihat tertunduk lesu dengan tangan diborgol dan mengenakan baju tahanan. Ia mengaku khilaf atas tindakannya.
"Tidak ada yang menyuruh, pak. Saya khilaf," ujarnya di hadapan Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto. Datuk juga meminta maaf kepada korban dan keluarganya.
"Saya meminta maaf kepada Lutfhi dan keluarganya karena telah melakukan penganiayaan," katanya dengan suara lirih.
Load more