tvOnenews.com - Nama Gus Miftah dan Kiai Usman Ali kembali menjadi sorotan publik setelah aksi mereka yang dianggap melecehkan Sunhaji, seorang penjual es teh di sebuah acara selawatan viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi pada 20 November 2024 di Magelang dan memicu kecaman luas dari berbagai kalangan, termasuk publik figur hingga pemerintah.
Insiden bermula ketika Gus Miftah, yang dikenal sebagai tokoh agama sekaligus Utusan Khusus Presiden, melontarkan candaan yang dianggap tidak pantas kepada Sunhaji, seorang penjual es teh yang hadir di acara tersebut.
“Es teh kamu masih banyak enggak? Masih? Ya udah dijual lah gobok,” ucap Gus Miftah saat itu.
Namun, candaan tersebut tidak diterima baik oleh publik. Banyak yang mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap masyarakat kecil.
Reaksi keras pun muncul, termasuk dari Presiden Prabowo yang melalui Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya meminta Gus Miftah segera meminta maaf secara langsung kepada Sunhaji.
Setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak, Gus Miftah akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Sunhaji.
Dalam konferensi pers, ia mengakui kesalahannya dan menyatakan penyesalan mendalam atas ucapan yang tidak pantas tersebut.
Imbas atas insiden ini, Gus Miftah juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Keputusan ini, menurutnya, diambil setelah menerima banyak masukan dan teguran dari berbagai pihak.
Sementara itu, Kiai Usman Ali, yang turut hadir dan terlihat menertawakan candaan Gus Miftah, sempat menghilang dari sorotan publik.
Namun, pada 9 Desember 2024, ia akhirnya muncul dan memberikan pernyataan resmi.
“Saya memang salah. Saat itu, saya tidak berpikir panjang dan ikut tertawa. Saya minta maaf kepada Sunhaji dan keluarganya,” ucap Usman Ali.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya telah berusaha menemui Sunhaji di Magelang untuk meminta maaf secara langsung, tetapi tidak berhasil karena Sunhaji sedang berada di Yogyakarta untuk mengurus paspor umrah.
Sebagai gantinya, mereka berbicara melalui video call, dan permintaan maafnya diterima oleh Sunhaji serta keluarganya.
Kiai Usman Ali mengaku insiden ini menjadi pelajaran besar baginya.
Kasus ini memancing beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian warganet merasa permintaan maaf dari Gus Miftah dan Kiai Usman Ali terlambat dan tidak tulus.
Namun, ada pula yang berharap insiden ini menjadi refleksi bagi semua pihak, khususnya para tokoh agama, untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan menjaga ucapannya di depan publik.
Baik Gus Miftah maupun Kiai Usman Ali kini harus menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka dan berusaha memulihkan kepercayaan masyarakat. (anf/asl)
Load more