Kasus ini menyisakan beragam tanggapan di masyarakat. Sebagian merasa permintaan maaf dari Gus Miftah dan Usman Ali terlalu terlambat, sementara yang lain berharap kejadian ini menjadi refleksi bagi tokoh agama untuk menjaga sikap dan ucapannya.
“Pemuka agama seharusnya menjadi contoh, bukan justru menjadi sorotan negatif,” komentar salah seorang warganet di media sosial.
Pada akhirnya, baik Gus Miftah maupun Usman Ali harus menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa status sebagai tokoh agama tidak hanya membawa kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk menjaga integritas di hadapan publik.
(anf)
Load more