Melihat Komunitas Pecinta Keris di Banyumas, Penjaga Warisan Leluhur
- Tim tvOne - Sonik Jatmiko
Banyumas, Jawa Tengah - Pecinta atau kolektor keris sering mengadakan acara pertemuan atau sekedar berkumpul non formal. Acara seperti itu digelar baru-baru ini, di salah satu rumah anggota komunitas di Desa Pamijen, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
Acara formal lain kerap digelar sebelum pandemi, seperti pameran dan gathering dalam jumlah peserta banyak. Acara kumpul-kumpul, biasanya hanya obrolan santai seputar keris, tukar koleksi atau untuk merencanakan event yang lebih besar.
"Bagi kami, keris bukan sekedar senjata, tetapi lebih ke karya seni dan budaya yang memiliki makna dalam. Dalam sebilah keris, ada pesan moral yang disampaikan Sang Mpu kepada pemiliknya. Melalui pamor atau kalau di batik adalah motif. Pamor keris sarat makna," ujar Robert Setyawan, pegiat Komunitas Tosan Aji Banyumas yang mewadahi pecinta keris dan benda pusaka lainnya.
Selama ini, mengoleksi keris, ada yang menganggap identik dengan hal mistik, padahal tidak selamanya benar. Perawatan secara fisik seperti mencegah karat, dan membersihkan dari kotoran, adalah hal lumrah yang dilakukan oleh semua kolektor, apapun koleksinya.
Komunitas Tosan Aji Banyumas ini anggotanya pecinta benda pusaka yang tinggal di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Komunitas titik beratnya pada melestarikan keris sebagai warisan budaya.
Sebagian besar adalah mereka yang secara pribadi sudah menyukai keris sejak anak-anak. Seperti Cune Yulianto, lelaki berambut panjang warga Purbalingga. Hampir tak pernah absen dari kegiatan Tosan Aji Banyumas. Dia hanya berharap, keris tetap lestari di negeri sendiri.
Cune fasih menjelaskan falsafah keris. Pun arti dari pamor yang ada di sebilah keris.
"Pamor runcing, seperti blarak sinered misalnya, lebih kepada keris untuk pejabat dan kaum bangsawan. Keris ini memiliki makna agar selalu ingat kepada sang pencipta, sehingga motifnya berbentuk runcing ke atas. Sang pencipta dalam hal ini adalah kekuatan moral agar saat memerintah selalu berlandaskan moral. Sehingga bisa mengayomi masyarakat dan bertindak adil," ujar Cune.
Lalu ada pamor berbentuk bulat, seperti beras wutah atau udan emas. Pamor ini, berisi pesan untuk mereka yang ingin mendapat rejeki melimpah. Pamor ini dimaknai mereka yang ingin mendapat rejeki harus bergaul secara luas dan memberi atau berbagi kepada banyak orang, sehingga rejekinya lancar.
Load more