Tak Pernah Dihiraukan, Ternyata Kehidupan di Lapas Indonesia Punya Sisi Gelap, Ada Transaksi Iphone di Penjara?
- Freepik
Kemudian, Uya Kuya menanyakan adakah seorang sipir yang mendapatkan penghasilan tinggi dengan gaya hidup yang mewah.
Sipir tak disebutkan identitasnya tersebut menjawab dalam praktiknya banyak terjadi sipir-sipir yang memiliki penghasilan fantastis.
Ia mengatakan apabila sipir telah memiliki penghasilan tinggi pada umumnya ia telah menguasai kantin serta koperasi, pasti memiliki banyak uang.
Sementara kantin dan koperasi dimiliki oleh suatu perusahaan dibawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
“Banyak biasanya kalau orang di dalam itu, dia udah bisa pegang kantin dan koperasi itu pasti dia punya uang banyak. Karena putaran uang di Lapas dan rutan itu kan di kantin dan koperasi yang ada di dalam,” terangnya.
Secara teori di dalam peraturan ditetapkan bahwa Narapidana dilarang membawa handphone. Namun pada kenyataannya para oknum justru membawa handphone melalui petugas.
Ia mengatakan oknum petugas tersebut yang membawa handphone ke dalam lapas untuk digunakan oleh para Narapidana.
“Pada kenyataannya ada juga oknum yang masukin handphone lewat petugas. (caranya) petugas bawa handphone, karena kalau petugas bawa handphone 5 juga dia bisa bilang itu punya dia,” kata Sipir tersebut.
Akan tetapi, di setiap daerah terdapat perbedaan, memasukan handphone dengan menyewakan maupun membelikan handphone. Bahkan transaksi perjual belian handphone terjadi di lapas Indonesia.
“Beberapa daerah ada yang sewa menyewa, jadi nggak beli. Ada beberapa daerah yang memang beli putus. Jadi petugasnya minta tolong, ‘Pak, tolong beli IPhone 14 Pro Max dong’. Dikasih handphone, dikasih uang jalannya, uang koordinasinya, udah,” pungkasnya. (kmr)
Load more