Mengerikan, Kisah John Kei Saat Kali Pertama Lenyapkan Nyawa Orang Secara Sadis, Mantan Preman Legendaris Berjuluk "The Godfather" itu Bahkan Pernah Tebas...
- Antara
Kebebasan Bersyarat dan Kehidupan Setelah Penjara
John Kei akhirnya dibebaskan bersyarat pada 26 Desember 2019, setelah menjalani hukuman selama beberapa tahun.
Ia sebenarnya dijatuhi hukuman penjara hingga 2028, namun karena mendapatkan remisi selama 36 bulan dan 30 hari, ia mendapatkan kebebasan bersyarat.
Meski begitu, John Kei masih berada dalam pengawasan hingga Maret 2025, di mana ia baru benar-benar bebas sepenuhnya.
Setelah bebas, John Kei mencoba memulai hidup baru. Namun, kehidupan setelah penjara tidak selalu berjalan mulus baginya.
Pada pertengahan tahun 2020, John Kei kembali tersandung masalah hukum setelah terlibat dalam kasus penyerangan di kawasan Cengkareng dan Kosambi, Jakarta Barat.
Kasus ini melibatkan bentrokan antara kelompok John Kei dan kelompok Nus Kei, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Atas keterlibatannya dalam kasus ini, John Kei kembali ditahan.
Namun, di tengah proses hukum yang berjalan, ia mendapatkan keringanan hukuman dan diperkirakan akan bebas sepenuhnya pada awal tahun 2024.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa John Kei kini sedang menjalani proses rehabilitasi sosial setelah mendapatkan keringanan hukuman.
Dia telah menunjukkan niat untuk memperbaiki diri dan berusaha menjauh dari kehidupan kriminal.
Sejumlah tokoh masyarakat juga mendukung upayanya untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.
Meski masa lalu John Kei tidak mudah dilupakan, masyarakat berharap bahwa ia benar-benar telah bertobat dan siap menjalani kehidupan baru.
Kisah John Kei adalah sebuah perjalanan panjang dari kehidupan keras di jalanan hingga penjara, dan kini menuju jalan pertaubatan.
Perjalanan hidupnya penuh dengan kekerasan, namun di balik semua itu, ia mengakui kesalahannya dan menunjukkan keinginan untuk berubah.
Bagi sebagian orang, sosoknya masih dianggap sebagai ancaman, namun bagi yang lain, John Kei adalah contoh bahwa setiap orang, sekeras apapun masa lalunya, masih memiliki kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. (udn)
Load more