Habib Bahar bin Smith Pernah Diledek Hakim, Ditanya 'Istri kalau Disatukan dengan Bidadari Surga Apa Tidak Cemburu?' Jawaban HBS Mengejutkan, Katanya... 

tvOnenews.com - Habib Bahar bin Smith (HBS) dalam salah satu ceramahnya pernah menceritakan pengalaman lucunya. 

Pendakwah yang dikenal dengan gaya berapi-api itu mengungkap bahwa dirinya pernah ditanya oleh seorang hakim.

Sang hakim dengan usilnya bertanya apakah nanti saat di surga istri tidak cemburu dengan bidadari.

Sumber :

• Antara/Raisan Al Farisi

Habib Bahar bin Smith pun menjawab, bahwa kenikmatan di surga itu bersifat kekal abadi. 

Artinya, tidak ada suatu perkara yang bisa memutusnya, termasuk perasaan cemburu.

"Akhirnya saya jawab, Yang Mulia (Hakim) di surga itu kenikmatannya kekal abadi, tidak ada perkara apapun yang memutus kenikmatan di surga," ujar Habib Bahar bin Smith, dilansir dari tayangan YouTube NIZAR CHANNEL.

"Cemburu, itu bisa memutuskan kenikmatan. Jadi, rasa cemburu tidak ada di surga," sambungnya. 

Melanjutkan jawabannya, pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin itu memberikan permisalan jika istrinya ada empat. 

Sumber :

• Sumber: YouTube

Jika istrinya ada empat, maka istri-istrinya itu tidak akan cemburu dengan bidadari di surga.

"Seperti saya, istrinya empat. Jadi nanti istri-istri saya itu nggak ada rasa saling cemburu," kata HBS.

Lucunya, ketika mendengar jawaban tersebut, istri Habib Bahar bin Smith, Fadlun Faisal Balghoits, memberikan reaksi kesal.

Ketika melihat istrinya kesal, sang habib langsung meralat ucapannya kepada hakim.

"Begitu selesai, saya turun, istri saya Fadlun cemberut sama saya. 'Oh begitu kak?' 'Nggak Lun, tadi kakak salah ucap'," kata pemimpin LSM Majelis Pembela Rasulullah. 

Sumber :

• ANTARA Foto

"Begitu selesai sidangnya, saya bilang Yang Mulia, saya ralat, tadi saya salah ucap. Maksud saya 'andaikan' istri saya empat," lanjutnya sambil tertawa, mengingat kejadian lucu yang pernah dialaminya itu.

Habib Bahar bin Smith meski memiliki sikap berapi-api ketika berdakwah, ternyata dirinya sangat memuliakan sang istri. (gwn)