tvOnenews.com - Kesuksesan Pratama Arhan sebagai pemain andalan Timnas Indonesia tentu tidak datang dengan mudah.
Meski kini ia dikenal sebagai bintang lapangan hijau, siapa sangka, perjuangannya sampai bisa membela timnas dan kini bermain untuk Tokyo Verdy di Jepang, pernah dibumbui oleh cerita pahit.
Azizah Salsha, istri dari Arhan, tentu bangga melihat sang suami menggapai impian tersebut.
Pratama Arhan dan Azizah Salsha. Sumber: Instagram @pratamaarhan8.
Namun, dalam sebuah wawancara bersama ibunda Arhan, terungkap bahwa perjuangan sang pemain muda ini jauh lebih berat dari yang dibayangkan.
Timnas Indonesia, Piala AFF 2020, dan keberhasilan melawan Malaysia adalah puncak dari usaha keras Arhan.
Tapi ternyata, perjalanan menuju titik itu penuh dengan darah, keringat, dan air mata. Arhan yang berasal dari Blora, Jawa Tengah, tumbuh besar di keluarga sederhana.
Ibunya, yang dikenal sebagai pedagang sayur keliling, selalu mendukung penuh karir anaknya.
Surati, ibunda Pratama Arhan, pernah mengungkapkan bagaimana perjuangan Arhan untuk mencapai level Timnas Indonesia membutuhkan pengorbanan besar dari keluarga.
Ia bahkan pernah harus berutang demi biaya Arhan mengikuti turnamen sepak bola di usia muda.
Pratama Arhan. Sumber: Instagram @pratamaarhan8.
Surati bercerita, saat Arhan masih berlatih di SSB Terang Bangsa, Blora, setiap turnamen yang diikutinya selalu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Namun, dengan penuh cinta dan kerja keras, Surati tak pernah menyerah.
Salah satu momen yang paling menyentuh hati adalah ketika ia membelikan sepasang sepatu sepak bola seharga Rp 25 ribu untuk Arhan.
Sepatu tersebut, sayangnya, jebol saat pertama kali dipakai. Tapi, semangat Arhan tidak pernah padam, bahkan saat harus bermain dengan sepatu rusak.
Namun, apa yang membuat kisah ini semakin dramatis adalah cerita tentang keberhasilan Pratama Arhan di ajang Piala AFF 2020.
Dalam pertandingan melawan Malaysia, Arhan mencetak gol spektakuler yang membawa Indonesia menang 4-1, mengantarkan Timnas Indonesia ke semifinal.
Bukan hanya itu, Arhan juga dinobatkan sebagai Man of the Match dalam pertandingan tersebut.
Salah satu momen paling emosional adalah ketika Surati menyaksikan langsung anaknya mencetak gol dari rumah mereka di Blora.
"Saya menangis melihat anak saya mencetak gol. Semua usaha kami selama ini akhirnya terbayar," ucap Surati penuh haru.
Pratama Arhan dan Ibunya. Sumber: YouTube Imam Juna / Antara.
Kebahagiaan tersebut bukan hanya tentang gol, tapi karena ia tahu betapa keras perjuangan Arhan untuk mencapai titik itu.
Setelah sukses di Piala AFF 2020, karier Arhan semakin cemerlang. Pada 2022, ia resmi bergabung dengan Tokyo Verdy, klub yang berlaga di J2 League Jepang.
Namun, perjalanan tidak berhenti sampai di situ. Pada 2024, Arhan kembali membuat kejutan dengan bergabung bersama Suwon FC di K League 1 Korea Selatan, membuktikan bahwa Arhan mampu bersaing di tingkat internasional.
Azizah Salsha, sebagai istri, juga turut menyaksikan perjuangan suaminya, yang harus beradaptasi dengan budaya dan gaya bermain yang berbeda di luar negeri.
Meski demikian, Arhan tetap menunjukkan kemampuan terbaiknya, membuktikan bahwa ia layak menjadi salah satu bek kiri terbaik di Asia.
Kisah ini semakin memperlihatkan bahwa di balik kesuksesan seorang atlet, selalu ada orang-orang yang berjuang di belakang layar, seperti ibunda Surati.
Dukungan tanpa syarat dari sang ibu inilah yang telah membentuk karakter Arhan menjadi seorang pemain sepak bola yang tangguh dan bermental baja.
Selain itu, keberhasilan Arhan di lapangan hijau juga menjadi inspirasi bagi para pemain muda di Indonesia.
Ia menjadi contoh nyata bahwa mimpi besar bisa diraih dengan kerja keras dan pengorbanan, serta dukungan penuh dari keluarga.
"Anak saya selalu mengatakan bahwa mimpi harus diperjuangkan, dan saya bangga bisa mendukungnya sejak kecil," tambah Surati dengan bangga.
Kini, Pratama Arhan bukan hanya menjadi kebanggaan keluarganya, tetapi juga bangsa Indonesia.
Dengan usia yang masih muda dan karier yang masih panjang, ia diharapkan akan terus menjadi tulang punggung Timnas Indonesia di masa depan.
Siapa sangka, dari seorang anak pedagang sayur, Arhan kini telah menjelma menjadi bintang sepak bola internasional yang diakui oleh banyak pihak.
Tidak dapat dipungkiri, dukungan ibunda Arhan, Surati, sangatlah berarti.
Dari berjualan sayur hingga harus berhutang demi biaya turnamen sepak bola, Surati telah membuktikan betapa besar cinta dan pengorbanannya untuk kesuksesan anaknya.
Semua usaha itu kini terbayar lunas dengan prestasi yang Arhan raih di lapangan hijau.
Arhan telah membuktikan bahwa siapa pun bisa meraih mimpi jika didukung oleh tekad, semangat, dan cinta dari keluarga.
Semoga ke depannya, Arhan terus bersinar baik di Timnas Indonesia maupun di klub luar negeri, mengharumkan nama bangsa di kancah sepak bola internasional.
(anf)
Load more