Kisah Isabella Guzman, Gadis Cantik yang Habisi Nyawa Ibu Kandung Sendiri, Tusuk Orang yang Melahirkannya 151 Kali, di Persidangan Masih Bisa Tersenyum Manis
- YouTube
Ia terlihat tersenyum, mengerutkan kening, dan membuat berbagai ekspresi wajah yang tidak biasa.
Sikap ini mengundang perhatian banyak orang, dan video rekamannya pun menjadi viral di internet.
Dalam satu video viral yang diunggah ke TikTok, Isabella terlihat tersenyum saat memasuki ruang sidang, duduk, dan melihat ke kamera.
Ekspresinya yang tenang dan sikapnya yang seolah tak merasa bersalah menjadi daya tarik tersendiri bagi netizen.
![]()
Isabella Guzman. Sumber: YouTube.
Beberapa orang bahkan menyatakan simpati dan dukungan kepada Isabella, mengatakan bahwa ia seharusnya tidak dipenjara dan hanya perlu mendapatkan perawatan.
Kecantikan wajah Isabella serta sikap misteriusnya di ruang sidang membuatnya menjadi fenomena internet.
Banyak orang mulai membuat video kompilasi tentang Isabella dan memberikan narasi yang seolah-olah mendukung kebebasannya.
Beberapa orang bahkan membentuk basis penggemar di media sosial, melihat Isabella sebagai sosok yang menarik meski telah melakukan kejahatan yang mengerikan.
Salah satu video TikTok yang menampilkan Isabella di ruang sidang diputar dengan latar belakang lagu “Sweet But Psycho” oleh Ava Max, semakin memperkuat citranya sebagai perempuan cantik yang memiliki sisi gelap.
Dalam waktu singkat, video-video Isabella ditonton jutaan kali, dan penggemarnya terus bertambah, terutama di platform seperti TikTok, Facebook, dan Instagram.
Setelah diputuskan bersalah dengan alasan kegilaan, Isabella Guzman menjalani perawatan intensif di rumah sakit jiwa.
Hingga kini, ia masih berada di bawah pengawasan dokter dan kemungkinan akan dirawat seumur hidup.
Menurut keterangan dari Dr. Richard Pounds, salah satu psikiater yang merawatnya, Isabella sering berbicara sendiri dan masih mengalami delusi berat.
Kasus Isabella Guzman menjadi contoh nyata bagaimana media sosial dapat membentuk persepsi publik terhadap seseorang, bahkan terhadap pelaku kejahatan berat.
Meski telah melakukan pembunuhan yang brutal, Isabella justru diidolakan oleh segelintir orang karena penampilannya dan sikapnya yang dianggap menarik.
Fenomena ini menggambarkan betapa pengaruh media digital dalam membentuk pandangan dan simpati, terutama ketika video viral menyajikan narasi yang berbeda dari realitas yang ada.
Load more