Suara Hati Perempuan Cantik di Hadapan dr Richard Lee, Ngaku Ngebatin Dinikahi YouTuber Korea: 3 Tahun Nikahi Cuma Berhubungan Intim Sebanyak...
- instagram ujung oppa
Pernyataan ini menyiratkan bahwa bagi Ujung, pernikahan mereka hanyalah bagian dari strategi untuk meningkatkan interaksi di media sosialnya, tanpa memperhatikan nilai sakral dari pernikahan itu sendiri.
Kania juga menuturkan bahwa selama tiga tahun pernikahan, ia merasa tidak mendapatkan nafkah batin yang layak.
Dalam pengakuannya, ia mengatakan hanya mendapatkan nafkah batin sebanyak tiga kali sepanjang pernikahan mereka.
"Pernah, saya ngajakin (untuk berhubungan intim) tapi dia nolak," ujar Kania dengan sedih.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan, saat ia menyentuh lengan suaminya, Ujung Oppa langsung menepis tangannya seperti tidak ingin disentuh.
Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa hubungan mereka lebih berlandaskan pada kepentingan Ujung Oppa untuk menciptakan konten daripada membangun kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Selain itu, Kania juga mengungkapkan perilaku menyimpang mantan suaminya terkait dengan fantasi seksual yang tidak biasa.
Suatu ketika, Ujung Oppa pernah meminta Kania untuk melakukan hal yang diluar nalar.
"Ini benar-benar menghancurkan perasaan saya sebagai istri," tambah Kania.
Pengakuan Kania ini memicu reaksi keras dari netizen. Banyak yang merasa bahwa Ujung Oppa telah memanfaatkan Kania demi keuntungan pribadi.
Salah satu komentar netizen yang viral berasal dari akun @fandi, yang menulis, "Dari dulu udah gak heran ya. Para Youtuber Korea bilang aku cinta Indonesia. Makanannya semua enak. Dibalik semua itu mereka hanya memanfaatkan doang."
Ujung Oppa dan Kania Permatasari yang dinikahi hanya untuk konten YouTuber asal Korea tersebut. Sumber: instagram ujung oppa
Komentar ini mencerminkan kekecewaan banyak orang terhadap fenomena YouTuber asing yang kerap memanfaatkan budaya dan hubungan personal di Indonesia demi popularitas.
Selain kritik tajam, beberapa netizen juga menyoroti bagaimana fenomena ini semakin marak di dunia media sosial.
Konten yang semula dimaksudkan untuk hiburan atau edukasi sering kali berubah menjadi alat untuk memanipulasi hubungan pribadi demi meraup keuntungan.
"Ini pelajaran buat kita semua, jangan mudah terbuai dengan apa yang kita lihat di layar. Kita gak tahu apa yang terjadi di balik layar," tulis seorang pengguna di Twitter.
Load more