Jalan lebar, meskipun tampak mudah dan menarik, membawa kita menuju kehancuran.
Sementara itu, jalan sempit mengacu pada perjalanan yang penuh tantangan, namun membawa kita menuju keselamatan dan kehidupan yang abadi.
Yesus mengajarkan bahwa untuk mengikuti jalan sempit, kita harus melalui proses pertobatan dan pengudusan.
Hal ini menuntut kita untuk hidup dengan kesadaran akan kebangkrutan rohani kita dan kebutuhan akan Tuhan.
Seperti yang dijelaskan oleh seorang pengkhotbah, tiang-tiang gerbang kerajaan Surga diibaratkan sebagai sabda bahagia, di mana satu sisi mengajarkan kita untuk miskin di hadapan Allah, dan sisi lainnya mengajarkan kita untuk berduka cita atas dosa-dosa kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada pilihan untuk mengikuti nasihat dunia atau mematuhi firman Tuhan.
Pemazmur menggambarkan orang-orang yang mengikuti firman Tuhan sebagai orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tetapi yang senantiasa merenungkan Taurat Tuhan.
Load more