“ Berbekal keprihatinan atas kondisi yang dialami para petani, kelompok tani yang dipimpin Pak Pujo Arto kemudian mempunyai inisiatif mengembangkan budi daya burung hantu. Kami pernah menggunakan cara tradisional, seperti gropyokan atau pengasapan, namun tidak membuahkan hasil dan justru membuat serangan tikus semakin meraja lela”, ungkap Minto.
Kehadiran tyto alba sangat efektif membasmi hama tikus, karena burung ini dapat memangsa hingga 3 ekor tikus perhari. Dan dapat membunuh dengan cengkramannya sampai 10 ekor tikus perhari,
Dibantu penyuluh Dinas Pertanian setempat, para petani kemudian mulai beternak dan menangkarkan burung hantu ini. Dalam waktu tidak lebih dari enam bulan, puluhan burung hantu berhasil dikembangbiakkan.
Binatang predator ini selanjutnya diserahkan kepada para petani untuk ditempatkan di sawah-sawah sebagai pemburu tikus.
Agar burung pemburu tikus ini bisa berkembang biak dengan pesat, para petani lainnya dihimbau ikut mengembangkan budi daya tyto alba.
“Kehadiran tyto alba sangat efektif membasmi hama tikus, karena burung ini dapat memangsa hingga 3 ekor tikus perhari. Dan dapat membunuh dengan cengkramannya sampai 10 ekor tikus perhari”, ungkap Minto.
Setelah lebih dari 12 tahun berjalan, para petani sudah berhasil membiakkan lebih dari 1000 burung hantu, yang tersebar di wilayah Demak, Kudus dan Pati.
Load more