Ahli Forensik dr Sumy Hastry Jadi Saksi Tewasnya Teroris Noordin M Top Usai Berjaga 3 Hari di Lokasi Penyergapan, Kondisi Jenazahnya…
- Kolase tim tvOnenews.com
![]()
Noordin M Top. (Ist)
Dirinya mengatakan jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Semarang sebelum dibawa ke Jakarta untuk dilakukan proses autopsi.
“Iya, dulu di sini. Kita periksa terus dibawa ke Jakarta,” ujarnya.
dr Hastry sempat belajar mengenai ilmu forensik Post Blast Injury di Australia. Namun pada saat terjadinya penyergapan tersebut, ia belum menerima ilmu tersebut.
“Waktu itu saya belum belajar, Post Blast Injury nya tahun 2011,” kata dr Hastry.
Sebagai ahli forensik kepolisian, Ia menjelaskan ilmu tersebut sangat penting di dunia forensik untuk mengetahui bagaimana terjadinya seseorang meninggal akibat ledakan bom maupun tembakan yang kerap terjadi pada kasus terorisme.
“Memang penting sekali, saya belajar tentang luka karena ledakan termasuk karena senjata api itu membuktikan memang bomnya itu dimana gitu. Apakah betul korban itu membawa Bom, apakah bom itu ada di dekatnya, atau korban ada di deket yang bawa bom atau jauh itu dari luka-lukanya,” jelasnya.
“Itu (hasil forensik) tidak bisa bohong, CCTV juga kalah dari kita yang identifikasi. Kita juga harus tahu, dia atau bukan sih yang membawa bom,” lanjutnya.
dr Hastry ditugaskan untuk siaga selama 3 hari saat terjadinya penyergapan terhadap teroris kelas kakap itu.
“(Saat penangkapan itu) saya sudah 3 hari ada di TKP,” ungkap dr Hastry.
“Setelah diperiksa di sini, kita bawa ke Jakarta untuk di autopsi. Disana, menunggu keluarganya untuk mengambil, Keluarga dari Malaysia,” jelas dr Hastry.
Kemudian, Denny Darko meminta kejelasan kepada dr Hastry mengenai pemberitaan yang terjadi saat itu bahwa Noordin M Top meninggal karena meledakkan diri.
“Iya, iya betul (meledakkan diri). Baku tembaknya dri anak buahnya,” jelas dokter Hastry.
“Setelah aman, tim penyisir bom masuk memastikan nggak ada bom lagi, baru tim Dokpol masuk untuk evakuasi jenazah,” terusnya.
![]()
dr Sumy Hastry Purwanti bersama Denny Darko. (Ist)
Ketika itu ia tak diberitahu bahwa seorang teroris yang akan ditangkap oleh pihak kepolisian merupakan Noordin M Top. Hastry hanya diminta untuk siaga sebagai tim dokter.
Load more